Sobat Makmur, masa depan merupakan sesuatu yang belum pasti. Maka dari itu, perlu adanya persiapan yang baik dan matang sehingga kita dapat menghadapi ketidakpastian di masa depan. Salah satu cara menghadapi ketidakpastian di masa depan adalah dengan mempersiapkan dana darurat. Pada artikel kali ini, kita akan membahas mengenai dana darurat secara lebih mendalam. Yuk disimak!
Dana darurat atau emergency fund adalah simpanan yang secara sengaja dipersiapkan untuk mengantisipasi kebutuhan tak terduga di kemudian hari. Dana darurat dipersiapkan untuk keadaan darurat dan keadaan yang tidak terduga, baik itu kecelakaan, kerusakan rumah, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara mendadak atau hal lain yang bisa mengganggu cash flow dalam perencanaan keuangan. Selain untuk kondisi yang tak terduga, memiliki dana darurat juga menciptakan rasa aman kepada pemiliknya apabila dihadapkan dengan keadaan terburuk.
Ada beberapa alasan pentingnya mengalokasikan dana darurat :
1. Kondisi Ketidakpastian Ekonomi
Pulihnya dunia dari pandemi Covid-19 tak lantas membuat ketidakpastian ekonomi mereda. Beberapa sentimen seperti konflik di Timur Tengah, perubahan kebijakan suku bunga bank sentral dunia, hingga transisi pemerintahan baru masih membayangi ekonomi saat ini. Ada baiknya kamu mempersiapkan dana darurat untuk menghadapi guncangan finansial yang bisa terjadi akibat faktor eksternal dan internal.
2. Menghadapi Masa Depan dengan Lebih Tenang
Memiliki dana darurat akan membantu hidup kamu lebih tenang. Sebab, kamu akan merasa cukup aman dan terjamin karena ada dana darurat yang bisa digunakan untuk keperluan dadakan dan tak terduga. Dengan adanya dana darurat, kamu bisa menalangi dulu tagihan dan segala kebutuhan saat situasi tak terduga terjadi.
3. Meminimalkan utang
Berutang kadang kala menjadi salah satu opsi bagi seseorang ketika mengalami kejadian tak terduga. Namun perlu diingat, utang terutama utang berbunga tinggi dapat memberikan beban yang signifikan terhadap kondisi finansial kamu. Nah, memiliki dana darurat juga bisa meminimalkan timbulnya utang ke pihak ketiga. Sebab, memiliki dana darurat dapat membantu melalui masa sulit tanpa harus bergantung pada utang tambahan.
Tidak ada perhitungan angka dan persentase pasti untuk menentukan besarnya dana darurat. Besaran dana darurat berbeda-beda dan bervariasi setiap individu, tergantung biaya hidup untuk kebutuhan dasar dan variabel lainnya seperti gaya hidup, usia, pekerjaan, kondisi kesehatan, dan kebutuhan setiap bulannya. Jika kamu masih lajang alias belum menikah, disarankan untuk mempersiapkan dana darurat minimal 3 kali sampai 6 kali kebutuhan atau pengeluaran per bulan. Sementara saat sudah menikah dan berkeluarga, jumlah dana darurat yang disarankan adalah sebesar 6 kali hingga 12 kali pengeluaran per bulan
Adapun yang termasuk komponen pengeluaran mencakup biaya konsumsi, biaya transportasi, tagihan listrik dan air, hingga biaya sewa kos/kontrakan ataupun cicilan rumah. Besar total pengeluaran ini kemudian dijadikan acuan dalam menghitung dana darurat. Misal, kamu adalah seorang pegawai dengan pengeluaran rutin Rp 6 juta per bulan. Jika belum menikah, maka dana darurat yang setidaknya kamu miliki adalah Rp 18 juta hingga Rp 36 juta. Sementara jika kamu sudah berkeluarga setidaknya memiliki dana darurat senilai Rp 36 juta hingga Rp 72 juta.
Setelah mengetahui pentingnya memiliki dana darurat, berikut beberapa tips mengumpulkan dan mengelola dana darurat.
1. Membuat Anggaran Keuangan yang Rinci dan Jelas
Mengumpulkan dana darurat tak lepas dari variabel pemasukan dan pengeluaran dalam sebulan. Sebelum mengumpulkan dana darurat, ada baiknya kamu mengidentifikasi terlebih dahulu pengeluaran tetap dan sejumlah variabel lain untuk menentukan berapa banyak dana yang bisa kamu kumpulkan setiap bulan. Caranya, kamu bisa mencatat penghasilan dan pengeluaran rutin per bulan. Jangan lupa untuk mengelompokkan antara pengeluaran primer, sekunder, dan tersier.
2. Tentukan Target Dana Darurat
Langkah kedua dalam mengumpulkan dana darurat adalah menentukan target yang ideal sesuai dengan kondisi saat ini. Besaran target ini penting untuk menentukan besaran porsi pendapatan yang akan dialokasikan untuk dana darurat. Selain variabel pendapatan, jangan lupa memasukkan variabel lain seperti jumlah tanggungan, gaya hidup, usia, dan kondisi kesehatan.
3. Kumpulkan Dana Darurat Secara Perlahan dan Konsisten
Dalam mengumpulkan dana darurat diperlukan sikap konsisten dan perlahan. Jika kondisi keuangan kamu belum memadai, kamu dapat mengumpulkannya secara perlahan asal tetap konsisten setiap bulannya. Di tahap awal, kamu bisa mengalokasikan dana sebesar 10%-20% dari gaji bulanan selama 10 bulan ke depan. Apabila kondisi keuangan telah membaik, kamu bisa meningkatkan nominal yang disisihkan untuk dana darurat setiap bulannya sampai nominal target dana darurat tercapai. Selain itu, dana darurat hendaknya hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan ketika keadaan darurat dan mendesak terjadi. Apabila dana darurat terpaksa digunakan, segera persiapkan kembali dana darurat ketika keadaan sudah membaik.
4. Tempatkan Dana Darurat di Instrumen yang Tepat
Pilih instrumen investasi yang aman dan mudah dicairkan untuk menempatkan dana darurat. Dengan mempersiapkan aset yang mudah dicairkan, keperluan tak terduga pun bisa segera dipenuhi sewaktu-waktu. Kebanyakan orang akan menyimpan dana darurat di rekening tabungan. Namun, di luar rekening tabungan, ada beberapa cara lainnya juga yang bisa dijadikan tempat menyimpan dana darurat. Kamu bisa mengalokasikan dana darurat dalam instrumen investasi yang fleksibel, seperti reksa dana. Dengan menyimpan dana darurat di instrumen investasi seperti reksadana, kamu juga bisa memiliki kesempatan untuk menghadirkan keuntungan dari kenaikan nilai investasi.
Kamu bisa membeli reksa dana pilihanmu dengan fitur Same Day yang tersedia di Makmur. Fitur Same Day adalah inovasi yang ditawarkan oleh Makmur untuk mempercepat proses pembelian dan penjualan reksa dana. Sehingga, kamu bisa melakukan penjualan dan pembelian reksa dana dalam hari yang sama.
Dalam transaksi reksa dana di Makmur, waktu penyelesaian biasanya ditandai dengan T+X. ‘T’ berarti hari transaksi, dan ‘X’ adalah jumlah hari kerja setelah hari transaksi. Misalnya, dalam T+2, dana dari penjualan atau pembelian reksa dana akan diselesaikan dan masuk ke rekening kamu dua hari kerja setelah hari transaksi. Waktu penyelesaian ini bisa berbeda-beda tergantung pada jenis reksa dana yang ditransaksikan.
Namun, dengan fitur Same Day dari Makmur, kamu dapat melakukan transaksi reksa dana dengan penyelesaian T+0, artinya transaksi diselesaikan pada hari yang sama tetapi dengan syarat transaksi dilakukan sebelum pukul 09.30 WIB. Fitur Same Day ini sangat berguna bagi investor yang membutuhkan fleksibilitas dan efisiensi waktu dalam bertransaksi. Selain itu, fitur ini juga memungkinkan Sobat Makmur untuk lebih cepat merespon perubahan kondisi pasar.
Kamu juga bisa memanfaatkan promo-promo Makmur yang tertera pada link di bawah ini untuk mendapatkan keuntungan tambahan dan menemani perjalanan investasimu dalam mencapai tujuan finansial di masa depan.
Link: Promo-Promo di Makmur
Yuk, unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu.
Perlu diketahui, selain melalui ponsel, kamu juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.
Kamu juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link berikut:
Website: Makmur.id
Editor: Benrik Anthony (bersertifikasi WAPERD dan WMI)
Penulis: Akhmad Sadewa Suryahadi
Hai, Sobat Makmur! Salah satu kesalahan terbesar dalam berinvestasi adalah terus menunda keputusan berinvestasi. Padahal, berinvestasi sebaiknya dilakukan sedini mungkin dan tidak harus menunggu usia matang. Sebab, semakin cepat kamu berinvestasi, semakin cepat pula kamu memetik hasilnya. Pada artikel kali ini, Makmur akan membahas kenapa kamu harus memulai berinvestasi sejak muda dan sedini mungkin. Yuk, […]
Hai, Sobat Makmur! Mendapatkan keuntungan (gain) pasti menjadi target kamu dalam berinvestasi. Akan tetapi, ada kalanya portofolio investasimu mengalami penurunan akibat kondisi pasar modal yang sedang lesu. Seperti yang terjadi saat ini, dimana pasar saham mengalami penurunan cukup signifikan akibat diterpa sejumlah sentimen negatif. Tak jarang kondisi ini membuat sebagian investor terkejut, panik, dan akhirnya […]
Hai, Sobat Makmur! Berinvestasi menjadi salah satu cara untuk mencapai target atau tujuan finansial. Untuk mencapai target finansial yang sudah ditentukan, kamu harus memilih instrumen investasi yang tepat. Salah satu instrumen yang bisa kamu pilih adalah reksa dana. Namun, saat ini kamu mungkin masih bingung dan memiliki pertanyaan seputar investasi reksa dana. Pada artikel kali […]
Hai, Sobat Makmur! Ada bermacam-macam tipe investor dalam mengambil keputusan dan juga memilih instrumen investasi, salah satunya adalah tipe investor konservatif. Tipe investor ini akan mencari jenis instrumen investasi yang cenderung aman dan cenderung menghindari risiko. Setelah membahas investor agresif dan moderat, pada artikel kali ini, Makmur akan mengajak kamu untuk mengenal lebih dalam tipe […]
Hai, Sobat Makmur! Ada banyak superinvestor dunia yang bisa kamu jadikan panutan dalam berinvestasi. Mulai dari Ken Griffin, Howard Marks, Seth Klarman, Peter Lynch, hingga George Soros. Dalam artikel seri superinvestor kali ini, Makmur akan mengajak kalian untuk mengenal lebih dalam kisah sukses Steve Cohen, yang merupakan investor paling sukses saat ini. Kisah sukses dan […]
Hai, Sobat Makmur! Ada banyak sumber dana yang bisa kamu jadikan sebagai dana untuk berinvestasi. Selain dari pendapatan, gaji, maupun bonus, kamu juga bisa berinvestasi menggunakan hasil atau gain yang kamu dapatkan dari investasi yang telah kamu lakukan sebelumnya. Konsep ini disebut dengan reinvestasi. Pada artikel kali ini, Makmur akan mengajak kamu mengenal konsep reinvestasi […]