Artikel

Sejumlah Emiten Besar Akan Lakukan Buyback, Pertanda Baik Untuk IHSG?

author
Content Management
author
25 March 2025
Facebook
Instagram
Tiktok
blog-detail

Hai, Sobat Makmur! Pasar saham Indonesia masih terus tertekan. Hal ini tergambar dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terus melemah. Pelemahan IHSG ini disebabkan oleh melemahnya harga saham emiten terutama emiten saham yang memiliki kapitalisasi pasar atau market caps besar. Untuk meminimalkan kejatuhan harga saham, sejumlah emiten memutuskan untuk melakukan aksi pembelian kembali alias buyback saham. Dalam artikel kali ini, Makmur akan mengajak kamu mengenali apa itu buyback dan bagaimana dampaknya ke IHSG. Yuk, disimak!

Apa Itu Buyback Saham?

Sebelum masuk ke pembahasan inti, ada baiknya kamu memahami terlebih dahulu apa itu buyback saham. Buyback saham adalah tindakan perusahaan untuk membeli kembali sahamnya yang beredar di pasar. Biasanya buyback dilakukan ketika perusahaan merasa bahwa harga sahamnya sedang berada di bawah harga wajar atau undervalued atau ketika perusahaan ingin meningkatkan nilai bagi pemegang saham.

Lalu, ke mana hasil saham yang dibeli tersebut disimpan? Setelah dibeli kembali, saham hasil buyback dapat disimpan sebagai saham treasury. Nantinya, saham treasury ini bisa dilepas kembali ke pasar setelah memenuhi masa batas waktu pengalihan saham yang ditentukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sesuai dengan ketentuan POJK 29/2023, emiten wajib melakukan pengalihan saham hasil buyback dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun setelah selesainya buyback saham dan dapat diperpanjang. 

Buyback Tanpa RUPS

Baru-baru ini, OJK memperbolehkan emiten melakukan aksi pembelian kembali alias buyback saham tanpa harus menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS). Ini merupakan kebijakan pasar modal yang dikeluarkan OJK di tengah fluktuasi pasar yang masih berlanjut. Kepala Eksekutif OJK Inarno Djajadi mengatakan, penetapan kondisi pasar yang fluktuatif signifikan berlaku selama enam bulan sejak tanggal aturan ini dikeluarkan, yakni pada 18 Maret 2025. Menurut OJK, buyback tanpa RUPS, dapat memberi sinyal positif bahwa perusahaan memiliki fundamental yang baik dan memberikan market confidence kepada investor. Sebelumnya, aturan buyback tanpa RUPS ini pernah diterapkan pada tahun 2020, saat pasar saham anjlok diterpa sentimen pandemi Covid-19.

Emiten Besar Akan Buyback

Melansir laman Bursa Efek Indonesia, sejumlah emiten big caps berencana melakukan buyback saham. Sebut saja emiten-emiten milik pengusaha kakap Prajogo Pangestu. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) misalnya, mengumumkan bakal melaksanakan buyback saham sebanyak 0,7% dari seluruh saham yang telah diterbitkan. Untuk melancarkan aksi korporasi ini, BRPT mengalokasikan Rp 500 miliar. Emiten terafiliasi Prajogo Pangestu yang juga akan menggelar buyback yakni PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) yang akan melakukan buyback saham dengan porsi maksimal 0,29% dari total saham beredar. Dengan jumlah saham yang akan dibeli kembali oleh TPIA setara dengan 250 juta saham, TPIA mengalokasikan dana hingga Rp2 triliun.

Aksi buyback juga akan dilakukan oleh emiten perbankan besar (big bank). Salah satu bank besar yang telah memutuskan melakukan buyback adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dimana dalam RUPST yang digelar Senin (24/3) menyetujui rencana pembelian kembali saham dengan nilai maksimal Rp3 triliun. 

Tabel 1. Rencana Buyback Sejumlah Emiten

*Kinerja per 25 Maret 2025
Sumber: Keterbukaan informasi BEI, diolah

Bagaimana Dampak Buyback ke IHSG?

Buyback saham umumnya berdampak positif dalam jangka pendek terhadap harga saham suatu emiten. Sebab, dengan dilakukannya buyback, jumlah saham yang beredar berkurang, menyebabkan laba per saham atau earnings per share (EPS) perusahaan meningkat, yang bisa menarik lebih banyak investor dan mendorong kenaikan harga saham. Selain itu, buyback sering kali dilihat sebagai sinyal bahwa manajemen emiten yakin terhadap prospek perusahaan, yang bisa meningkatkan kepercayaan pasar terhadap suatu saham.

Akan tetapi, Sobat Makmur perlu memahami bahwa dampak buyback saham terhadap IHSG cukup minim, terutama jika buyback dilakukan oleh beberapa perusahaan saja. IHSG mencerminkan pergerakan keseluruhan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).  Buyback dari beberapa emiten, terutama jika emiten tersebut memiliki kapitalisasi pasar yang kecil, hanya memberikan pengaruh minim. Lain halnya jika emiten tersebut memiliki bobot besar dalam indeks, seperti perusahaan big caps. Jika banyak perusahaan besar melakukan buyback secara bersamaan, barulah dampaknya bisa terasa terhadap IHSG. Itupun dengan catatan bahwa jumlah saham yang dibeli cukup banyak.

Dengan demikian, meskipun buyback dapat memberikan dorongan sementara, pergerakan IHSG tetap bergantung pada keseluruhan kinerja pasar dan faktor fundamental ekonomi lainnya.

Untuk itu, di tengah volatilitas pasar saham yang saat ini masih terjadi, Sobat Makmur perlu memilih instrumen yang tepat. Salah satu instrumen yang bisa kamu cermati adalah reksa dana, khususnya reksa dana pendapatan tetap. Sebab, reksa dana pendapatan tetap sebagian besar berinvestasi pada obligasi, yang cenderung lebih stabil daripada saham.

Bagi Sobat Makmur yang ingin menerapkan strategi diversifikasi, kamu bisa memilih reksa dana campuran. Jenis reksa dana ini mengalokasikan dana pada obligasi, saham, dan instrumen pasar uang, dengan ketentuan bahwa masing-masing instrumen tidak boleh melebihi 79% dari total portofolio. Diversifikasi dalam reksa dana campuran membantu kamu untuk mengelola risiko di tengah kondisi pasar yang tidak menentu, sehingga menawarkan potensi imbal hasil yang lebih stabil.

Sementara itu, bagi kamu yang mengutamakan keamanan dan likuiditas di tengah ketidakpastian pasar, reksa dana pasar uang bisa jadi pilihan. Reksa dana pasar uang berinvestasi pada instrumen jangka pendek seperti deposito dan obligasi jangka pendek yang mana memiliki volatilitas yang minim.

Di Makmur, kamu bisa juga memilih lebih dari 100 produk reksa dana pilihan lainnya baik itu reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, maupun reksa dana campuran. Sobat Makmur bisa membeli reksa dana pilihanmu dengan memanfaatkan promo seperti promo New Ramadan, promo Semua Bisa Makmur, dan promo Semakin Makmur.


Kamu juga bisa memanfaatkan promo-promo Makmur yang tertera pada link di bawah ini untuk mendapatkan keuntungan tambahan dan menemani perjalanan investasimu dalam mencapai tujuan finansial di masa depan.

Link: Promo-Promo di Makmur

Yuk, unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu.

Download Makmur

Perlu diketahui, selain melalui ponsel, kamu juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.

Web Aplikasi Makmur

Kamu juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link berikut:

Website: Makmur.id


Editor: Merry Putri Sirait (bersertifikasi WPPE)
Penulis: Akhmad Sadewa Suryahadi

Bagikan
Facebook
Instagram
Tiktok
Artikel lainnya
Artikel

Emiten-emiten ini Akan Bagi Dividen, Bisa Buat Tambahan THR Lebaran!

Hai, Sobat Makmur! Di tengah gejolak yang melanda pasar saham saat ini, ada kabar baik bagi investor tanah air. Sejumlah emiten baru saja menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS)  tahunan dan memutuskan untuk membagikan dividen dari tahun buku 2024. Tentunya, dividen ini bisa kamu cermati sebagai tambahan uang Lebaran, loh! Penasaran emiten mana saja yang […]

author
Content Management
calendar
01 April 2025
Artikel

Mau Dapat Imbal Hasil Menarik? Yuk Kenalan dengan Reksa Dana Terproteksi!

Hai, Sobat Makmur! Apakah kamu masih bingung mencari instrumen investasi yang tepat? Jika iya, Sobat Makmur bisa mencermati reksa dana terproteksi. Reksa dana jenis ini merupakan reksa dana yang melindungi 100% pokok investasi investor pada saat jatuh tempo. Pastinya, reksa dana terproteksi bisa menjadi alternatif bagi kamu yang mencari instrumen investasi dengan imbal hasil menarik […]

author
Content Management
calendar
28 March 2025
Artikel

THR Turun, Yuk Maksimalkan Uang THR dengan Investasi Reksa Dana

Hai, Sobat Makmur! Apakah kamu sudah menerima uang tunjangan hari raya (THR)? Uang THR adalah dana yang diberikan oleh perusahaan atau instansi pemerintahan yang ditujukan untuk membantu pekerja memenuhi kebutuhan finansial saat merayakan hari raya keagamaan. Biasanya, THR akan digunakan untuk keperluan konsumtif, sehingga THR yang kamu terima akan cepat habis. Dalam artikel kali ini, […]

author
Content Management
calendar
20 March 2025
Artikel

Akan Segera IPO, Yuk Kenalan dengan MDLA, FORE, dan YUPI

Hai, Sobat Makmur! Jumlah emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan bertambah. Hal ini seiring dengan rencana tiga perusahaan yang akan melepas sahamnya ke Bursa. Ketiga perusahaan tersebut yakni PT Medela Potentia Tbk (MDLA), PT Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE), dan PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk (YUPI). Dalam artikel kali ini, Makmur akan mengajak […]

author
Content Management
calendar
19 March 2025
Artikel

Rating Turun dan IHSG Anjlok, Begini Prospek Pasar Saham Indonesia ke Depan

Hai, Sobat Makmur! Pasar saham Indonesia masih betah di zona merah. Dalam bulan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bahkan sempat melemah ke level 6.000-an pada Selasa (18/03) yang merupakan level terendah dalam 3 tahun. Bahkan, Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat memberlakukan perdagangan sementara alias trading halt untuk mencegah kejatuhan IHSG lebih dalam. Pelemahan IHSG […]

author
Content Management
calendar
18 March 2025
Bergabunglah dengan lebih dari 500 ribu investor yang telah berinvestasi di Makmur
ios-app-storeandroid-googleplay-store
Hak Cipta ©2019 - 2025 PT Inovasi Finansial Teknologi
PT INOVASI FINANSIAL TEKNOLOGI (Makmur) adalah perusahaan Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Semua investasi mengandung risiko dan kemungkinan kerugian nilai investasi. Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja di masa depan. Simulasi investasi disediakan untuk tujuan informasi dan ilustrasi. Reksa dana adalah produk Manajer Investasi (MI) dan bukan produk APERD. APERD tidak bertanggung jawab atas pengelolaan portofolio yang dilakukan oleh MI.