Hai Sobat Makmur! Tahukah kamu, bagi sebagian orang investasi sering dianggap hanya untuk mereka yang memiliki penghasilan besar. Namun kenyataannya, siapa pun bisa berinvestasi, termasuk orang yang memiliki gaji pas-pasan. Dengan pengelolaan keuangan yang tepat, investasi dapat menjadi alat yang efektif untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang.
Gaji pas-pasan di sini sebenarnya memiliki nilai yang relatif. Kali ini, kita mengambil contoh dari perbandingan antara tingkat pendapatan UMR/UMP di kota Jakarta yang lebih rendah dengan biaya kebutuhan per bulannya. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, UMR/UMP di jakarta berkisar Rp5.000.000. BPS juga mencatat biaya kebutuhan hidup berdasarkan data survei biaya hidup (SBH) 2022 di daerah Jakarta yang dirilis 5 Februari 2024 mencapai Rp15.000.000 per bulan. Namun pada dasarnya, setiap orang memiliki kebutuhan dan gaya hidup yang berbeda sehingga dengan pendapatan tersebut kita juga masih bisa berinvestasi. Yuk simak ulasannya!
Investasi memiliki berbagai manfaat yang dapat membantumu mencapai tujuan keuangan di masa depan. Berikut beberapa manfaat utama dari investasi:
Investasi membantu uangmu tumbuh seiring waktu melalui pertumbuhan imbal hasil atau dividen pada portofolio investasimu. Misalnya, ketika kamu memiliki pendapatan sebesar UMR/UMP Jakarta, dan kemudian berinvestasi sebanyak 30% dari pendapatanmu sebesar Rp1.500.000 dari 3 tahun yang lalu di reksa dana pendapatan tetap STAR Stable Income Fund dengan potensi imbal hasil sebesar 28,72% dalam 3 tahun per 5 Juli 2024, maka nilai investasimu saat ini menjadi Rp1.930.800. Dengan begitu, nilai uang yang kamu investasikan bisa jauh lebih besar dibandingkan hanya disimpan di dompet saja.
*Disclaimer: Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa depan.
Dengan berinvestasi, kamu dapat melindungi nilai uangmu dari inflasi. Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dari waktu ke waktu, yang menyebabkan uang yang tidak diinvestasikan akan mengalami penurunan nilai. Investasi di reksa dana memiliki potensi untuk tumbuh lebih cepat daripada tingkat inflasi, sehingga membantu kamu mempertahankan atau bahkan meningkatkan jumlah uangmu. Sebagai contoh, bila kamu berinvestasi sejak 3 tahun yang lalu dengan STAR Stable Income Fund yang memiliki potensi imbal hasil berdasarkan CAGR per tahun sebesar 8.78% berdasarkan data pada 2 Juli 2024, sedangkan tingkat inflasi dari Juni 2021 sebesar 1.33% hingga Juni 2024 sebesar 2.51%, pernah mencapai nilai tertinggi di level 5.95% (YoY) pada September 2022. Ini menunjukkan bahwa potensi imbal hasil investasimu per tahun sebesar 8.78%, masih melebihi tingkat inflasi tertinggi di Indonesia yang sebesar 5.95% (YoY) pada rentang periode tersebut.
*Disclaimer: Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa depan.
Investasi memungkinkan kamu untuk merencanakan dan mencapai tujuan keuangan. Tetapi yang kamu perlu ingat, dalam merumuskan tujuan keuangan harus spesifik. Kamu bisa menggunakan metode SMART, yaitu yaitu Specific (Spesifik), Measurable (Terukur), Achievable (Dapat Dicapai), Relevant (Relevan), dan Time-bound (Terikat Waktu). Sebagai contoh, dalam 3 tahun ke depan kamu ingin mengikuti kelas untuk meningkatkan kemampuan kamu dalam dunia editing video dengan biaya sebesar Rp1.500.000. Dengan menggunakan metode ini, kamu lebih mudah untuk memilih reksa dana yang sesuai dengan tujuan keuanganmu ke depan.
Selain gaji, investasi dapat memberikan sumber pendapatan tambahan melalui dividen atau selisih keuntungan. Kamu tidak hanya akan bergantung pada gaji dari pekerjaan utama. Namun perlu diingat, setiap instrumen investasi memiliki risiko dengan tingkatan yang berbeda-beda. Kamu harus memahami dan menyesuaikan instrumen investasi yang dipilih sesuai dengan tujuan finansial serta profil risikomu sendiri.
Dengan berinvestasi, kamu memiliki cadangan keuangan yang dapat digunakan pada saat darurat. Misalnya, jika kamu menghadapi situasi mendesak seperti kehilangan pekerjaan atau kebutuhan medis yang mendesak, kamu bisa menjual sebagian investasi untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Memiliki investasi juga memberikan rasa aman karena kamu tahu bahwa kamu memiliki sumber daya tambahan yang dapat diandalkan pada saat kamu membutuhkannya.
Selain manfaat investasi, kita akan mengulas bagaimana caranya mengalokasikan gaji pas-pasan tersebut untuk berinvestasi agar tidak habis begitu saja. Yuk disimak!
Agar bisa berinvestasi dengan gaji pas-pasan, kamu perlu menyusun alokasi gaji yang baik. Berikut adalah beberapa pos pengeluaran yang harus diperhatikan:
Kebutuhan sehari-hari mencakup semua pengeluaran yang kamu perlukan untuk hidup sehari-hari, seperti makanan, transportasi, tagihan listrik, air, dan gas, serta kebutuhan rumah tangga lainnya. Idealnya, alokasikan sekitar 50% dari gaji atau setara dengan Rp2.500.000 untuk kebutuhan ini. Tidak hanya sampai situ, agar lebih tertata dalam mengelola kebutuhan sehari-hari, kamu perlu menganggarkannya. Catat semua pengeluaranmu dan buat anggaran bulanan yang realistis. Dengan gaji pas-pasan, kamu disarankan untuk berhemat. Carilah cara seperti memasak di rumah daripada makan di luar, menggunakan transportasi umum, dan memanfaatkan diskon atau promo untuk menghemat pengeluaranmu agar tidak berlebih.
Setelah kebutuhan sehari-hari terpenuhi, alokasikan gajimu untuk dana darurat dan berinvestasi. Dana darurat sangat penting untuk mengantisipasi keadaan tak terduga seperti sakit, kehilangan pekerjaan, atau kebutuhan mendesak lainnya. Kamu bisa memanfaatkan reksa dana pasar uang yang masuk dalam kategori same day di aplikasi Makmur sebagai alternatif dana darurat. Pada fitur reksa dana same day, kamu dapat mencairkan dana investasimu dengan cepat pada hari yang sama. Namun, kamu harus perhatikan bahwa syarat untuk mencairkan dana investasimu pada hari yang sama dapat dilakukan ketika kamu menjualnya sebelum pukul 09.30 WIB (pada jam kerja bursa). Bila kamu bertransaksi melebihi pukul 09.30 WIB, maka dana investasimu akan diterima keesokan harinya.
Selain itu, kamu juga bisa mempertimbangkan untuk berinvestasi. Meskipun jumlahnya kecil, investasi secara konsisten dapat memberikan potensi hasil yang optimal di masa depan. Idealnya alokasikan sekitar 30% atau setara dengan Rp1.500.000 dari gaji untuk berinvestasi.
Memenuhi keinginan pribadi juga penting agar kamu tetap merasa bahagia dan tidak merasa tertekan dengan gaji yang pas-pasan. Seperti berbelanja laptop baru untuk kebutuhan editing video, kamera, dan sebagainya. Namun, pastikan pengeluaran untuk keinginan ini tidak berlebihan. Idealnya, alokasikan sekitar 20% dari gaji atau setara dengan Rp1.000.000 untuk memenuhi keinginanmu.
Lalu setelah mengalokasikan dana dari gaji pas-pasan ini, bagaimana cara untuk berinvestasi di aplikasi Makmur? Mari kita lanjut ulasannya.
Setelah kamu mengetahui tujuan investasi dan profil risikomu, kamu dapat mempertimbangkan untuk berinvestasi di aplikasi Makmur. Untuk melihat berbagai macam reksa dana yang jumlahnya lebih dari 100 reksa dana dengan 15 manajer investasi terkurasi secara ketat, kamu dapat melihatnya dengan cara ini:
Kamu dapat memilih dan menyesuaikan reksa dana yang sesuai dengan tujuan investasi serta profil risikomu. Untuk memahami kinerja reksa dananya, kamu dapat menggunakan indikator seperti memperhatikan pertumbuhan kinerja dari waktu ke waktu, tingkat maximum drawdown, melihat ringkasan kinerja reksa dana melalui fund fact sheet, yang telah tersedia dan indikator lainnya.
Kamu juga bisa memanfaatkan promo-promo Makmur yang tertera pada link di bawah ini untuk mendapatkan keuntungan tambahan dan menemani perjalanan investasimu dalam mencapai tujuan finansial di masa depan.
Link: Promo-Promo di Makmur
Yuk, unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu.
Perlu diketahui, selain melalui ponsel, kamu juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.
Kamu juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link berikut:
Website: Makmur.id
Editor: Benrik Anthony (bersertifikasi WAPERD dan WMI)
Penulis: Ilham Fitriadi Budiarto
Hai, Sobat Makmur! Pasar saham global sempat mengalami penurunan tajam saat libur Lebaran kemarin. Beberapa bursa di Asia seperti Indeks Nikkei (Jepang), Hang Seng (Hong Kong), Shanghai Composite (China), hingga Strait Times (Singapura) mengalami penurunan yang signifikan. Penyebab utama penurunan ini adalah penerapan tarif balasan atau reciprocal tariff oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. […]
Reksa Dana Syariah Terproteksi Avrist Sukuk Berkah 8 Bisa Dibeli di Sini! Hai, Sobat Makmur! Kamu sedang mencari instrumen investasi dengan imbal hasil menarik dan dengan proteksi maksimal di tengah volatilitas pasar? Mungkin kamu tertarik dengan Reksa Dana Syariah Terproteksi Avrist Sukuk Berkah 8. Reksa dana ini cocok bagi Sobat Makmur yang ingin mendapatkan imbal […]
Hai, Sobat Makmur! Idul Fitri atau Lebaran merupakan salah satu momentum paling penting di Indonesia. Bukan hanya sekadar silaturahmi, momentum Lebaran juga identik dengan meningkatnya pola konsumsi, entah untuk membeli pakaian baru, renovasi rumah untuk kegiatan silaturahmi, hingga membagikan uang Lebaran ke sanak saudara maupun tetangga. Hal ini terkadang membuat pengeluaran usai Lebaran menjadi membengkak […]
Hai, Sobat Makmur! Di tengah gejolak yang melanda pasar saham saat ini, ada kabar baik bagi investor tanah air. Sejumlah emiten baru saja menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) tahunan dan memutuskan untuk membagikan dividen dari tahun buku 2024. Tentunya, dividen ini bisa kamu cermati sebagai tambahan uang Lebaran, loh! Penasaran emiten mana saja yang […]
Hai, Sobat Makmur! Apakah kamu masih bingung mencari instrumen investasi yang tepat? Jika iya, Sobat Makmur bisa mencermati reksa dana terproteksi. Reksa dana jenis ini merupakan reksa dana yang melindungi 100% pokok investasi investor pada saat jatuh tempo. Pastinya, reksa dana terproteksi bisa menjadi alternatif bagi kamu yang mencari instrumen investasi dengan imbal hasil menarik […]
Hai, Sobat Makmur! Pasar saham Indonesia masih terus tertekan. Hal ini tergambar dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terus melemah. Pelemahan IHSG ini disebabkan oleh melemahnya harga saham emiten terutama emiten saham yang memiliki kapitalisasi pasar atau market caps besar. Untuk meminimalkan kejatuhan harga saham, sejumlah emiten memutuskan untuk melakukan aksi pembelian kembali alias […]