Hai Sobat Makmur! Ketika berbicara tentang uang dan keputusan investasi, sering kali kita merasa lebih terpukul oleh kerugian dibandingkan dengan keuntungan yang sama besarnya. Fenomena ini dikenal sebagai “Loss Aversion” atau ketakutan akan kerugian. Mari kita ulas fenomena ini lebih mendalam.
Loss aversion yaitu kecenderungan manusia lebih merasa terpukul oleh kerugian dibandingkan dengan kebahagiaan yang diperoleh dari keuntungan yang sama besar. Dalam istilah sederhana, rasa sakit yang kita rasakan ketika kehilangan uang lebih besar daripada kegembiraan yang kita rasakan ketika mendapat uang.
Penyebab utama dari Loss Aversion adalah keterikatan emosional kita terhadap uang. Saat kita bekerja keras untuk mendapatkannya, kita melihat uang sebagai sumber keamanan dan keberhasilan. Oleh karena itu, ketika kita kehilangannya, kita merasa seperti kehilangan bagian dari diri kita sendiri.
Selain itu, penelitian telah menunjukkan bahwa struktur otak kita memainkan peran penting dalam fenomena ini. Bagian otak yang terlibat dalam pemrosesan emosi, seperti amigdala (merupakan bagian otak yang berperan dalam melakukan pengolahan dan ingatan terhadap reaksi emosi, khususnya pada emosi negatif, rasa takut serta deteksi bahaya), bereaksi lebih kuat terhadap kerugian daripada keuntungan. Inilah sebabnya mengapa kita cenderung lebih terpengaruh saat mengalami kerugian.
Contoh Loss Aversion dalam berinvestasi:
Misalkan kamu memiliki dua investasi: satu memberikan kamu imbal hasil sebesar 5% dan yang lainnya mengalami kerugian sebesar 5%. Karena kamu memiliki loss aversion, kamu mungkin cenderung lebih terpengaruh oleh investasi yang mengalami kerugian. Kamu mungkin merasa lebih cemas dan cenderung membuat keputusan impulsif, seperti menjual investasi tersebut untuk menghindari kerugian lebih lanjut.
Contoh lainnya, kamu membeli reksa dana pada NAV saat itu sebesar Rp4.200 dengan memiliki ekspektasi reksa dana tersebut dapat naik menjadi Rp4.400 sehingga akan mendapatkan keuntungan (sekitar Rp200, dari selisih nilai NAV).
Namun, nilai NAV tersebut perlahan mengalami penurunan dari Rp4.200 menjadi Rp4.150. Kamu mulai panik dan mengubah rencana awal yang seharusnya ingin mendapatkan keuntungan reksa dana ketika NAV mencapai Rp4.400 dan saat ini hanya berharap agar bisa keluar dari reksa dana tersebut.
Setelah beberapa lama, reksa dana yang kamu beli naik menjadi Rp4.300 dan kamu akhirnya menjual reksa dana yang dimiliki. Walaupun sebulan kemudian reksa dana tersebut mengalami kenaikan dan mencapai NAV Rp4.400.
Nah, dalam hal ini kamu lebih memilih untuk tidak menunggu harga NAV mencapai rencana awal dengan target NAV: Rp4.400 karena muncul rasa takut akan kehilangan apa yang sudah didapatkan. Hal inilah yang dikenal dengan istilah Loss Aversion.
Meskipun loss aversion merupakan fenomena alami, ada beberapa langkah yang dapat kita ambil untuk mengatasi dampaknya:
Loss aversion adalah fenomena alami dimana kita lebih merasa terpukul oleh kerugian dibandingkan dengan keuntungan yang sama besar. Ini dapat memengaruhi keputusan finansial kita, terutama dalam hal investasi. Namun, dengan pemahaman yang tepat tentang konsep ini dan langkah-langkah untuk mengatasinya, kamu dapat menjadi investor yang lebih berkualitas dan terhindar dari reaksi impulsif yang dapat merugikan.
Bila kamu ingin meminimalisir kekhawatiran atas investasi yang dimiliki, kamu bisa mencoba strategi diversifikasi dengan cara berinvestasi ke berbagai macam instrumen keuangan untuk meminimalisir risiko investasi. Misalnya, kamu memiliki rencana jangka panjang dan berinvestasi di reksa dana saham melalui aplikasi Makmur, namun kamu juga memiliki rencana pendek sebagai dana alternatif lain, kamu bisa berinvestasi ke reksa dana pasar uang yang risikonya lebih rendah dan dananya mudah dicairkan.
Namun sebelum berinvestasi, ada baiknya tentukan rencana finansialmu, kemudian pahami profil risiko investasimu dan baru pilih reksa dana yang sesuai dengan tujuan atau impianmu ke depan.
Kamu juga bisa memanfaatkan promo-promo yang tertera pada link di bawah ini untuk menemani perjalanan investasimu dalam mencapai tujuan finansial di masa depan.
Link: Promo-Promo di Makmur
Yuk, unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu.
Selain itu, kamu juga bisa lho menambah ilmu pengetahuan dan membaca informasi atau artikel menarik di website Makmur. Klik linknya sekarang juga ya.
Website: Makmur.id
Editor: Endang Cahyani (bersertifikasi WAPERD, WMI dan CFP)
Penulis: Ilham Fitriadi Budiarto
Hai, Sobat Makmur! Salah satu kesalahan terbesar dalam berinvestasi adalah terus menunda keputusan berinvestasi. Padahal, berinvestasi sebaiknya dilakukan sedini mungkin dan tidak harus menunggu usia matang. Sebab, semakin cepat kamu berinvestasi, semakin cepat pula kamu memetik hasilnya. Pada artikel kali ini, Makmur akan membahas kenapa kamu harus memulai berinvestasi sejak muda dan sedini mungkin. Yuk, […]
Hai, Sobat Makmur! Mendapatkan keuntungan (gain) pasti menjadi target kamu dalam berinvestasi. Akan tetapi, ada kalanya portofolio investasimu mengalami penurunan akibat kondisi pasar modal yang sedang lesu. Seperti yang terjadi saat ini, dimana pasar saham mengalami penurunan cukup signifikan akibat diterpa sejumlah sentimen negatif. Tak jarang kondisi ini membuat sebagian investor terkejut, panik, dan akhirnya […]
Hai, Sobat Makmur! Berinvestasi menjadi salah satu cara untuk mencapai target atau tujuan finansial. Untuk mencapai target finansial yang sudah ditentukan, kamu harus memilih instrumen investasi yang tepat. Salah satu instrumen yang bisa kamu pilih adalah reksa dana. Namun, saat ini kamu mungkin masih bingung dan memiliki pertanyaan seputar investasi reksa dana. Pada artikel kali […]
Hai, Sobat Makmur! Ada bermacam-macam tipe investor dalam mengambil keputusan dan juga memilih instrumen investasi, salah satunya adalah tipe investor konservatif. Tipe investor ini akan mencari jenis instrumen investasi yang cenderung aman dan cenderung menghindari risiko. Setelah membahas investor agresif dan moderat, pada artikel kali ini, Makmur akan mengajak kamu untuk mengenal lebih dalam tipe […]
Hai, Sobat Makmur! Ada banyak superinvestor dunia yang bisa kamu jadikan panutan dalam berinvestasi. Mulai dari Ken Griffin, Howard Marks, Seth Klarman, Peter Lynch, hingga George Soros. Dalam artikel seri superinvestor kali ini, Makmur akan mengajak kalian untuk mengenal lebih dalam kisah sukses Steve Cohen, yang merupakan investor paling sukses saat ini. Kisah sukses dan […]
Hai, Sobat Makmur! Ada banyak sumber dana yang bisa kamu jadikan sebagai dana untuk berinvestasi. Selain dari pendapatan, gaji, maupun bonus, kamu juga bisa berinvestasi menggunakan hasil atau gain yang kamu dapatkan dari investasi yang telah kamu lakukan sebelumnya. Konsep ini disebut dengan reinvestasi. Pada artikel kali ini, Makmur akan mengajak kamu mengenal konsep reinvestasi […]