Hai, Sobat Makmur! Perekonomian Indonesia memang masih menunjukkan pertumbuhan, tapi ada sinyal penting yang perlu kita cermati. Asian Development Bank (ADB) memproyeksikan perekonomian Indonesia melambat tahun ini. Salah satu penyebabnya dari tekanan pada kelas menengah, yang selama ini jadi penopang utama ekonomi nasional. Pada artikel ini, Makmur akan mengajak kamu memahami lebih dalam apa yang disoroti ADB, apa dampaknya ke ekonomi, serta strategi investasi yang bisa kamu pertimbangkan di tengah tantangan ini. Yuk, disimak!
Sebelum masuk ke pembahasan inti, ada baiknya kamu mengetahui terlebih dahulu apa itu Asian Development Bank (ADB). Asian Development Bank (ADB) adalah lembaga keuangan internasional yang berkantor pusat di Manila, Filipina. Tugas utamanya adalah membantu negara-negara di Asia, termasuk Indonesia, untuk tumbuh dan berkembang secara ekonomi. Salah satu caranya adalah dengan memberikan pembiayaan, bantuan teknis, dan saran kebijakan. ADB juga rutin merilis laporan ekonomi bernama Asian Development Outlook, yang memuat analisis tentang kondisi ekonomi negara-negara anggotanya. Laporan ini sering dijadikan acuan oleh pemerintah dan investor untuk melihat arah perekonomian ke depan.
Dalam laporan edisi April 2025, ADB memproyeksikan ekonomi Indonesia hanya akan tumbuh sebesar 5% di tahun 2025, lebih rendah dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang sebesar 5,2%. Menurut ADB, perlambatan ini tidak hanya disebabkan oleh faktor global, tetapi juga disebabkan oleh masalah pemulihan ekonomi pasca-pandemi yang belum sepenuhnya tuntas, khususnya di sektor tenaga kerja dan produktivitas dalam negeri.
Adapun salah satu isu yang disoroti ADB adalah menurunnya jumlah kelas menengah di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kelas menengah turun dari 57,33 juta orang di 2019 menjadi 47,85 juta di 2024 atau setara dengan 17.13% dari populasi di Indonesia. ADB menilai penurunan ini disebabkan oleh pergeseran tenaga kerja ke sektor informal dan rendahnya akses pendidikan tinggi. Padahal, kelas menengah selama ini menjadi tulang punggung konsumsi domestik dan pertumbuhan ekonomi nasional. Apabila tren ini terus berlanjut, daya beli masyarakat bisa melemah dan menghambat target jangka panjang Indonesia menuju negara berpendapatan tinggi.
ADB merekomendasikan beberapa langkah strategis untuk memperbaiki daya beli dan memperkuat stabilitas ekonomi domestik, antara lain:
Perlambatan ekonomi bukan berarti peluang investasi menghilang. Justru, kondisi ini bisa menjadi momentum yang tepat bagi investor untuk menata ulang portofolio ke instrumen yang lebih defensif. Salah satu pilihan yang bisa dipertimbangkan adalah Reksa Dana Terproteksi. Reksa dana ini dirancang untuk menjaga nilai pokok investasi apabila dipegang hingga jatuh tempo, sekaligus memberikan potensi imbal hasil dari kupon obligasi.
Adapun reksa dana terproteksi yang bisa jadi pilihan Sobat Makmur adalah Reksa Dana Syariah Terproteksi Avrist Sukuk Berkah 8. Produk unggul dari PT Avrist Asset Management ini memiliki indikasi imbal hasil 8% net per tahun yang akan ditransfer langsung ke rekening masing-masing investor, sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan oleh Manajer Investasi (MI).
Gambar 1. Jadwal Pembagian Hasil Investasi Reksa Dana Syariah Terproteksi Avrist Sukuk Berkah 8
Untuk diketahui, Reksa Dana Syariah Terproteksi Avrist Sukuk Berkah 8, memiliki periode investasi selama 3 tahun, yakni 29 April 2025 – 28 April 2028 (tentative). Sehingga, reksa dana jenis ini sesuai bagi Sobat Makmur yang ingin mendapatkan passive income dengan return stabil dalam periode menengah dan bisa menghindarkan Sobat Makmur dari fluktuasi jangka pendek.
Apakah Sobat Makmur tertarik untuk berinvestasi di Reksa Dana Syariah Terproteksi Avrist Sukuk Berkah 8? Jika iya, Sobat Makmur bisa membeli reksa dana terproteksi ini selama periode pemesanan hingga 29 April 2025.
Kamu juga bisa memilih lebih dari 100 produk reksa dana pilihan lainnya di Makmur, baik itu reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, maupun reksa dana campuran. Sobat Makmur bisa membeli reksa dana pilihanmu dengan memanfaatkan promo seperti promo April Blossom, promo Semua Bisa Makmur, dan promo Semakin Makmur.
Kamu juga bisa memanfaatkan promo-promo Makmur yang tertera pada link di bawah ini untuk mendapatkan keuntungan tambahan dan menemani perjalanan investasimu dalam mencapai tujuan finansial di masa depan.
Link: Promo-Promo di Makmur
Yuk, unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu.
Perlu diketahui, selain melalui ponsel, kamu juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.
Kamu juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link berikut:
Website: Makmur.id
Editor: Merry Putri Sirait (bersertifikasi WPPE)
Penulis: Lia Andani
Hai, Sobat Makmur! Nilai tukar rupiah tidak hanya menggambarkan stabilitas ekonomi nasional, tetapi juga menunjukkan bagaimana investor global menilai kekuatan fundamental domestik. Dalam beberapa waktu terakhir, rupiah menunjukkan tren pelemahan terhadap United States Dollar (USD), yang tentu perlu dicermati oleh para investor, khususnya dari sisi manajemen risiko nilai tukar. Di artikel ini, Makmur akan mengulas […]
Hai, Sobat Makmur! Pasar keuangan Indonesia sedang mengalami pergerakan yang fluktuatif. Di tengah tekanan global dan ketidakpastian suku bunga, investor asing melakukan aksi jual besar-besaran di pasar saham dan instrumen jangka pendek. Namun menariknya, investor asing tetap berinvestasi pada obligasi pemerintah. Fenomena ini menyimpan banyak insight penting, khususnya buat kamu yang ingin tetap cermat menghadapi […]
Hai, Sobat Makmur! Dalam beberapa waktu terakhir, minat masyarakat dalam berinvestasi emas menunjukkan peningkatan yang signifikan. Hal ini tercermin dari antrean panjang di berbagai gerai penjualan logam mulia. Emas menjadi pilihan karena pergerakan harganya yang relatif stabil dan cenderung meningkat dalam jangka panjang, sehingga dapat dijadikan sebagai aset pelindung nilai (safe haven). Namun, emas tentu […]
Hai, Sobat Makmur! Setelah libur Lebaran, pasar saham Indonesia kembali dibuka dengan pergerakan yang volatile. Meskipun IHSG berhasil menguat, investor asing justru terus melanjutkan aksi jualnya. Di saat yang sama, rupiah juga mengalami tekanan akibat ketidakpastian global dan gejolak geopolitik. Kondisi ini membuat investor mempertimbangkan kembali posisi saham apakah masih relevan untuk dipertahankan, atau saatnya […]
Hai, Sobat Makmur! Morgan Stanley Capital International (MSCI) baru saja mengumumkan bahwa tiga saham milik Grup Barito, yakni PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), dan Petrosea Tbk (PTRO), tidak masuk dalam proses review untuk penyesuaian indeks MSCI Global Standard pada periode Mei 2025. Kabar ini tentu menjadi perhatian pasar, […]