Artikel

China Siapkan Stimulus Besar-besaran di 2025, Ini Tips Memilih Investasi yang Tepat!

author
Content Management
author
16 December 2024
Facebook
Instagram
Tiktok
blog-detail

Hai, Sobat Makmur! Menjelang 2025, ada sejumlah sentimen yang wajib kamu cermati, salah satunya yakni rencana China untuk menebar sejumlah stimulus. Sebagai salah satu negara dengan pengaruh yang cukup besar terhadap pasar modal, paket stimulus China menjadi sentimen yang ditunggu-tunggu oleh investor, karena berdampak pada arus modal dan pergerakan harga aset investasi. Pada artikel kali ini, Makmur akan mengajak kamu mengenal apa saja stimulus yang akan diluncurkan China tahun depan dan bagaimana dampaknya ke pasar modal. Yuk, disimak!

Apa Saja Stimulus China di 2025?

China mengisyaratkan akan melakukan langkah-langkah stimulus lanjutan pada tahun depan. Hal ini diketahui dari Konferensi Kerja Ekonomi Pusat yang berlangsung selama dua hari di Beijing pada pekan lalu, yang dipimpin langsung oleh Presiden Xi Jinping. Reuters mengabarkan, China akan mengadopsi kebijakan moneter yang cukup longgar tahun depan. Ini merupakan pelonggaran moneter pertama dalam 14 tahun terakhir.

Pemerintah China berkomitmen untuk memangkas suku bunga dan menurunkan persyaratan cadangan wajib atau reserve requirement ratio (RRR) bagi perbankan. Selain itu, ada potensi pemangkasan suku bunga pada awal tahun depan. Pelonggaran ini diharapkan mendongkrak kondisi pembiayaan untuk ekonomi riil. Sebab, pertumbuhan kredit di China secara tak terduga melambat pada bulan November karena menurunnya permintaan pinjaman

Bersamaan dengan pelonggaran moneter, China juga meluncurkan stimulus kebijakan fiskal yang lebih proaktif untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Para pembuat kebijakan kemungkinan bakal menetapkan target defisit anggaran lebih tinggi dari biasanya hingga 4% dari produk domestik bruto (PDB). Kondisi ini akan membuka jalan bagi pemerintah pusat untuk meningkatkan pinjaman guna mendukung perekonomian.

Untuk diketahui, China bertekad untuk menjaga pertumbuhan ekonomi dan memastikan stabilitas lapangan kerja serta harga secara keseluruhan pada tahun depan. Meski belum diumumkan secara resmi, ekonomi China tahun ini kemungkinan hanya mampu tumbuh sekitar 5%, dan akan tumbuh di angka yang sama pada tahun 2025. Proyeksi ini mempertimbangkan Presiden terpilih AS Donald Trump yang mulai menjabat di tahun 2025 dengan membawa rencana kebijakan tarif sebesar 60% atau lebih terhadap barang impor China. Selain itu, Negeri Tirai Bambu tersebut juga akan memperbanyak penerbitan obligasi jangka panjang dan surat utang pemerintah daerah, yang akan digunakan untuk mendanai investasi infrastruktur dan belanja publik lainnya.

Sobat Makmur juga harus tahu bahwa pada 2025 merupakan puncak dari gerakan Made in China 2025. Ini merupakan strategi inisiatif yang diluncurkan oleh Perdana Menteri China Li Keqiang pada Mei 2015. Inisiatif ini terinspirasi program Industri 4.0 yang dicetuskan Jerman untuk industri manufaktur dengan menggunakan teknologi tingkat tinggi. Made in China 2025 merupakan peta jalan strategis bagi China untuk mendorong pelaku usaha domestik meningkatkan kemampuan dan keunggulan di sektor teknologi tinggi, dengan tujuan menguasai rantai pasok global. Langkah ini diharapkan membantu China keluar dari middle income trap yang kerap menjadi tantangan bagi negara-negara berkembang.

Dampak Stimulus China

Sobat Makmur, sebagai negara dengan kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia, stimulus yang direncanakan China tentu menjadi angin segar bagi perekonomian. Stimulus China tak hanya dinilai mampu menggerakkan perekonomian dalam negeri, tetapi juga perekonomian luar China.

International Energy Agency (IEA) bahkan merevisi naik proyeksi permintaan minyak untuk tahun 2025, seiring dengan langkah stimulus ekonomi yang digencarkan China. Organisasi yang berbasis di Paris ini memperkirakan permintaan minyak global akan meningkat 1,1 juta barel per hari pada tahun 2025, naik dari perkiraan sebelumnya yang hanya sebesar 990.000 barel per hari.

Secara tak langsung, stimulus ekonomi China juga berdampak pada Indonesia. Stimulus dapat menyebabkan peningkatan belanja infrastruktur atau dukungan terhadap sektor manufaktur. Hal ini dapat memicu permintaan terhadap komoditas ekspor Indonesia, seperti batu bara dan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO). Untuk diketahui, China merupakan salah satu konsumen CPO dan batubara terbesar di dunia bersama India dan Indonesia. Sejumlah saham emiten yang berpotensi diuntungkan diantaranya PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), dan PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP).

Indonesia sebagai penghasil utama nikel juga berpeluang meraup untung dari stimulus China. Sebab, nikel merupakan bahan baku dari baja anti karat atau stainless steel yang menjadi komponen utama dalam pembangunan gedung, jalan, jembatan, dan infrastruktur lain. Kamu bisa mencermati saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), dan PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN).

Peningkatan permintaan ini memberikan sentimen positif pada saham-saham sektor pertambangan, bahan baku, perkebunan, dan energi, terutama bagi perusahaan yang memiliki eksposur besar terhadap pasar China. Stimulus China yang berfokus pada pertumbuhan konsumsi domestik juga berpotensi memperkuat hubungan perdagangan antara Indonesia dengan China. Dengan daya beli masyarakat China yang meningkat, ada peluang bagi perusahaan consumer Indonesia untuk memperluas pasar ekspornya. Pada akhirnya, kondisi ini dapat mendorong kinerja saham-saham yang bermuara pada kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Akan tetapi, Sobat Makmur juga perlu mewaspadai adanya volatilitas jangka pendek di pasar modal dari adanya stimulus ini. Salah satunya yakni berpindahnya dana asing dari pasar Indonesia ke China karena adanya kombinasi pelonggaran kebijakan dan valuasi saham indeks-indeks di China yang masih menarik.

Selain memilih saham yang berkaitan langsung dengan stimulus China, kamu juga bisa memilih reksa dana saham yang memiliki alokasi besar di saham sektor tambang, energi, dan logam. Sejumlah reksa dana saham favorit Nasabah Makmur yang bisa kamu pertimbangakan antara lain BNI-AM IDX Sharia Growth Kelas R1, Sucorinvest Equity Fund, Sucorinvest Maxi Fund, dan TRIM Syariah Saham.

Reksa dana campuran juga bisa menjadi alternatif investasi yang menarik saat stimulus China diluncurkan pada 2025. Reksa dana campuran menawarkan diversifikasi portofolio yang fleksibel antara saham, obligasi, dan pasar uang. Salah satu kelebihan reksa dana campuran adalah fleksibilitas Manajer Investasi (MI) dalam mengalokasikan aset. Ketika stimulus China meningkatkan permintaan terhadap komoditas atau memperkuat pasar saham regional, manajer investasi dapat meningkatkan alokasi pada saham untuk memaksimalkan potensi pertumbuhan. Sebaliknya, jika ada ketidakpastian pasar, MI dapat memindahkan sebagian dana ke obligasi atau pasar uang yang lebih stabil, sehingga menjaga nilai portofolio.

Sejumlah reksa dana campuran favorit nasabah Makmur yang bisa kamu cermati antara lain Sucorinvest Anak Pintar, Trimegah Balanced Absolute Strategy Kelas A, TRIM Syariah Berimbang, Sucorinvest Citra Dana Berimbang, dan Syailendra Balanced Opportunity Fund Kelas A.

Nah, Sobat Makmur itu dia penjelasan mengenai dampak stimulus China terhadap pasar modal Indonesia dan instrumen investasi yang bisa kamu pilih. Tentunya, artikel ini bermanfaat bagi kamu dalam berinvestasi di 2025.

Pastikan kamu berinvestasi di Makmur. Makmur merupakan platform aplikasi reksa dana berizin resmi sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sehingga dana investasi kamu tetap tersimpan aman di bank kustodian. Di Makmur, investor bisa memilih lebih dari 100 produk reksa dana pilihan, baik itu reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, maupun reksa dana campuran.


Kamu juga bisa memanfaatkan promo-promo Makmur yang tertera pada link di bawah ini untuk mendapatkan keuntungan tambahan dan menemani perjalanan investasimu dalam mencapai tujuan finansial di masa depan.

Link: Promo-Promo di Makmur

Yuk, unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu.

Download Makmur

Perlu diketahui, selain melalui ponsel, kamu juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.

Web Aplikasi Makmur

Kamu juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link berikut:

Website: Makmur.id


Editor: Benrik Anthony (bersertifikasi WAPERD dan WMI)
Penulis: Akhmad Sadewa Suryahadi

Bagikan
Facebook
Instagram
Tiktok
Artikel lainnya
Artikel

Ini Cara Menyusun Resolusi Keuangan di Tahun Baru

Hai, Sobat Makmur! Tak terasa kita sudah berada di penghujung tahun 2024 dan dalam beberapa hari lagi akan memasuki tahun baru 2025. Tahun 2025 bisa menjadi momentum Sobat Makmur untuk mengatur dan menyusun resolusi keuangan. Namun, menyusun resolusi keuangan tidak cukup hanya dengan niat dan rencana saja. Dibutuhkan strategi dan pemilihan instrumen yang tepat agar […]

author
Content Management
calendar
27 December 2024
Artikel

IHSG Sempat Terkoreksi Dalam, Begini Prospeknya dan Strategi Investasi ke Depan

Hai, Sobat Makmur! Akhir tahun biasanya menjadi periode yang cemerlang bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Akan tetapi, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pergerakan IHSG di akhir tahun ini cukup menantang, dimana IHSG sempat mengalami penurunan yang cukup signifikan. Pada artikel kali ini, Makmur akan membahas mengenai prospek IHSG ke depan dan pilihan investasi yang bisa […]

author
Content Management
calendar
24 December 2024
Artikel

Rupiah Melemah dan Tembus Rp 16.000 per Dolar, Ini Sektor yang Diuntungkan dan Dirugikan

Hai, Sobat Makmur! Menjelang akhir tahun 2024, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali melemah. Seperti dua sisi mata uang, pelemahan nilai tukar rupiah membawa dampak negatif dan positif terhadap sejumlah sektor. Dalam artikel kali ini, Makmur akan membahas mengenai pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan saham sektor mana saja yang terimbas dampak […]

author
Content Management
calendar
17 December 2024
Artikel

Cari Strategi Investasi yang Tepat? Kamu Bisa Contoh Kisah Sukses Paul Tudor Jones II

Hai, Sobat Makmur! Apakah kamu pernah mendengar nama Paul Tudor Jones II? Jones adalah nama yang tak asing lagi di dunia investasi. Jones dikenal sebagai salah satu trader paling sukses di era modern, dengan perjalanan karier dan kisah hidup yang penuh inspirasi. Pada artikel kali ini, Makmur akan mengajak kamu berkenalan dengan perjalanan hidup Paul […]

author
Content Management
calendar
14 December 2024
Artikel

Kinerja Portofolio Perlu Dievaluasi Berkala, Bagaimana Caranya?

Hai, Sobat Makmur! Dalam berinvestasi, kamu pasti memiliki target atau tujuan yang dipasang. Untuk memastikan apakah kinerja portofolio masih sesuai (inline) dengan tujuan, kamu harus melakukan evaluasi portofolio. Dalam artikel ini, Makmur akan mengajak kamu untuk mengenal pentingnya evaluasi portofolio dan cara melakukan evaluasi portofolio. Yuk, disimak! Apa Itu Evaluasi Portofolio? Evaluasi portofolio investasi adalah […]

author
Content Management
calendar
11 December 2024
Artikel

PPN dan UMR Naik di 2025, Simak Tips Memilih Investasi yang Tepat

Hai, Sobat Makmur! Seperti yang sudah kita ketahui sebelumnya, tahun depan pemerintah akan menaikkan pajak pertambahan nilai (PPN) dari semula 11% menjadi 12%. Di sisi lain, pemerintah juga baru saja mengumumkan adanya kenaikan rata-rata upah minimum provinsi (UMP) sebesar 6,5% yang juga akan dibarengi dengan kenaikan upah minimum regional (UMR). Kenaikan PPN yang dibarengi dengan […]

author
Content Management
calendar
10 December 2024
Bergabunglah dengan lebih dari 500 ribu investor yang telah berinvestasi di Makmur
ios-app-storeandroid-googleplay-store
Hak Cipta ©2019 - 2024 PT Inovasi Finansial Teknologi
PT INOVASI FINANSIAL TEKNOLOGI (Makmur) adalah perusahaan Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Semua investasi mengandung risiko dan kemungkinan kerugian nilai investasi. Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja di masa depan. Simulasi investasi disediakan untuk tujuan informasi dan ilustrasi. Reksa dana adalah produk Manajer Investasi (MI) dan bukan produk APERD. APERD tidak bertanggung jawab atas pengelolaan portofolio yang dilakukan oleh MI.