Biaya pengeluaran merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dalam pengelolaan keuangan dari kehidupan sehari-hari. Terkadang, berbagai faktor dapat membuat biaya meningkat secara tidak terduga.
Mengetahui berbagai jenis biaya pengeluaran yang dapat menyebabkan biaya membengkak adalah langkah penting dalam mengelola keuangan dengan bijak kedepannya.
Artikel ini akan membahas beberapa faktor yang seringkali menjadi penyebab kenaikan biaya pengeluaran yang bikin kantong bolong.
Baca: 5 Tanda Kalau Perencanaan Keuanganmu Sudah Sehat
Beberapa biaya pengeluaran yang harus kamu hindari:
Biaya kesehatan seringkali menjadi penyebab utama pengeluaran yang meningkat.
Kecelakaan atau penyakit yang tidak terduga dapat menyebabkan biaya medis yang signifikan. Tidak memiliki asuransi kesehatan yang memadai dapat membuat biaya ini semakin membengkak.
Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan opsi memiliki asuransi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran. Dengan ini dapat menekan biaya pengeluaranmu sehari-hari.
Biaya kendaraan merupakan sumber pengeluaran yang seringkali terlupakan.
Biaya bahan bakar mesin, perawatan service, dan perbaikan mendadak dapat dengan cepat meningkat bisa terjadi kapan saja.
Merawat kendaraan secara teratur dan memiliki dana darurat untuk perbaikan mendadak dapat membantu menghindari kenaikan biaya yang tidak terduga. Walaupun tidak setiap hari namun kamu juga harus mengontrol biaya kendaraan ini.
Biaya sehari-hari seperti listrik, air, dan gas dapat naik turun tergantung pada kebutuhan rumah tangga.
Mungkin terlihat sepele, namun biaya sehari-hari ini dapat membengkak karena pengeluaran yang berlebihan. Contohnya seperti pengeluaran dapat membengkak karena penggunaan listrik atau air yang melebihi dari kebiasaan sehari-hari seperti mengadakan acara bersama keluarga.
Liburan dan kegiatan rekreasi dapat memberikan kesenangan dan relaksasi, tetapi seringkali juga menjadi sumber pengeluaran yang dapat membengkak.
Biaya perjalanan, akomodasi, dan aktivitas selama liburan dapat membengkak jika tidak direncanakan dengan baik.
Merencanakan liburan sesuai dengan anggaran dan mencari promo atau diskon dapat membantu mengendalikan pengeluaran.
Walaupun terkadang sudah direncanakan namun biaya liburan bisa membengkak tanpa kontrol yang baik seperti belanja oleh-oleh yang melebihi budget.
Gaya hidup mewah atau hobi tertentu bisa menjadi penyebab kenaikan biaya yang tidak terduga.
Berlangganan layanan premium, membeli peralatan khusus seperti sepatu lari, atau mengikuti kegiatan hobi yang mahal dapat menyebabkan pengeluaran membengkak.
Mengelola keinginan ini dengan bijak dan menyesuaikan dengan anggaran dapat membantu menjaga budget kelola keuangan setiap bulan.
Mengelola pengeluaran membutuhkan perencanaan dan pemahaman yang baik tentang faktor-faktor yang dapat menyebabkan biaya membengkak.
Dengan menyadari potensi risiko finansial yang akan terjadi maka kita dapat menjaga keuangan tetap seimbang dan menghindari kenaikan biaya yang tidak terduga.
Selalu evaluasi anggaran secara berkala dan beradaptasi dengan perubahan kebutuhan untuk mencapai stabilitas keuangan jangka panjang.
Editor: Endang Cahyani (bersertifikasi WAPERD, WMI dan CFP)
Penulis: Diestra Perdana
Yuk mulailah berinvestasi di aplikasi yang Aman & Legal seperti Makmur, karena PT Inovasi Finansial Teknologi (Makmur) adalah perusahaan Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Selain kamu dapat berinvestasi Reksa Dana, kamu juga bisa mendapatkan berbagai bonus investasi melalui promo-promo menarik dari Makmur. Yuk mulai perjalanan investasimu bersama Makmur dan temukan berbagai Reksa Dana terbaik dari Manajer Investasi pilihan.
Link: Promo-Promo Makmur
Yuk unduh Makmur melalui link dibawah ini dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu.
Download MakmurWebsite: Makmur.id
Hai, Sobat Makmur! Dalam beberapa waktu terakhir, minat masyarakat dalam berinvestasi emas menunjukkan peningkatan yang signifikan. Hal ini tercermin dari antrean panjang di berbagai gerai penjualan logam mulia. Emas menjadi pilihan karena pergerakan harganya yang relatif stabil dan cenderung meningkat dalam jangka panjang, sehingga dapat dijadikan sebagai aset pelindung nilai (safe haven). Namun, emas tentu […]
Hai, Sobat Makmur! Setelah libur Lebaran, pasar saham Indonesia kembali dibuka dengan pergerakan yang volatile. Meskipun IHSG berhasil menguat, investor asing justru terus melanjutkan aksi jualnya. Di saat yang sama, rupiah juga mengalami tekanan akibat ketidakpastian global dan gejolak geopolitik. Kondisi ini membuat investor mempertimbangkan kembali posisi saham apakah masih relevan untuk dipertahankan, atau saatnya […]
Hai, Sobat Makmur! Morgan Stanley Capital International (MSCI) baru saja mengumumkan bahwa tiga saham milik Grup Barito, yakni PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), dan Petrosea Tbk (PTRO), tidak masuk dalam proses review untuk penyesuaian indeks MSCI Global Standard pada periode Mei 2025. Kabar ini tentu menjadi perhatian pasar, […]
Hai, Sobat Makmur! Belakangan ini, kondisi pasar keuangan sedang menghadapi banyak ketidakpastian, mulai dari sentimen perang dagang, inflasi global yang masih tinggi, hingga arah kebijakan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang belum pasti membuat investor cenderung wait and see. Di saat yang sama, rupiah juga terus mengalami tekanan terhadap dolar AS. Situasi seperti ini banyak […]
Hai, Sobat Makmur! Perang Dagang masih menjadi sentimen utama yang membayangi pasar modal global belakangan ini. Keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menerapkan reciprocal tariffs memicu aksi balasan dari negara besar seperti China. Tak pelak, aksi saling balas tarif ini memicu adanya ketidakpastian khususnya bagi pasar saham dunia. Pada artikel kali ini, Makmur […]
Hai, Sobat Makmur! Pasar saham global sempat mengalami penurunan tajam saat libur Lebaran kemarin. Beberapa bursa di Asia seperti Indeks Nikkei (Jepang), Hang Seng (Hong Kong), Shanghai Composite (China), hingga Strait Times (Singapura) mengalami penurunan yang signifikan. Penyebab utama penurunan ini adalah penerapan tarif balasan atau reciprocal tariff oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. […]