Artikel

Goldman Sachs Proyeksi BI Pangkas 100bps, Reksa Dana Ini Bisa Kamu Cermati

author
Content Management
author
29 April 2025
Facebook
Instagram
Tiktok
blog-detail

Hai, Sobat Makmur! Goldman Sachs membawa kabar positif yang membuka peluang baru bagi dunia investasi Indonesia di tengah ketidakpastian pasar tahun ini. Dalam laporannya, Goldman Sachs memproyeksikan bahwa Bank Indonesia (BI) berpotensi memangkas suku bunga sebesar 100 basis points (bps) hingga akhir 2025. Apa dampaknya bagi pasar keuangan dan peluang investasimu apabila suku bunga benar-benar dipangkas? Yuk, kita bahas bersama!

Perlambatan Ekonomi Asia dan Indonesia

Goldman Sachs dalam laporan terbarunya memperkirakan bahwa ekonomi Asia, termasuk Indonesia, akan terdampak oleh perlambatan global, terutama akibat penerapan tarif perdagangan Amerika Serikat yang lebih tinggi dibandingkan kawasan lainnya. Kondisi ini diperkirakan akan menekan permintaan ekspor dan memperlambat pertumbuhan ekonomi di kawasan.

Untuk Indonesia, Goldman Sachs merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2025 dari sebelumnya 4,8% menjadi 4,7%. Angka ini lebih rendah dibandingkan target konsensus pasar sebesar 5%. Revisi ini mencerminkan kekhawatiran atas berkurangnya permintaan global, terutama untuk komoditas ekspor utama Indonesia.

Sejalan dengan Goldman Sachs, International Monetary Fund (IMF) juga menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia ke 4,7%. Penurunan ini dipicu oleh melemahnya kinerja ekspor serta turunnya permintaan global atas komoditas, yang selama ini menjadi salah satu penopang utama ekonomi nasional.

Goldman Sachs Proyeksi BI Pangkas Suku Bunga 100 bps di 2025

Dengan adanya perlambatan ekonomi global akibat dampak perang dagang, Goldman Sachs memperkirakan bahwa Bank Indonesia (BI) akan menurunkan suku bunga acuan secara bertahap. Pemangkasan ini dimulai dengan 50 bps pada kuartal II-2025, diikuti dengan pemangkasan tambahan 50 bps pada kuartal III-2025. Dengan demikian, suku bunga acuan BI diproyeksikan turun menjadi 4,75% pada akhir tahun 2025, dari posisi saat ini yang berada di 5,75%.

Meskipun pelemahan nilai tukar rupiah tetap menjadi risiko yang harus diwaspadai, Goldman Sachs menilai langkah pelonggaran moneter ini sebagai strategi penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi domestik di tengah melambatnya permintaan global. Penurunan suku bunga ini diharapkan dapat memperkuat konsumsi domestik, mendorong ekspansi bisnis, dan menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di tengah tekanan eksternal.

Efek Penurunan Suku Bunga ke Pasar Saham dan Obligasi

Apabila proyeksi Goldman Sachs mengenai penurunan suku bunga BI sebesar 100 bps hingga mencapai level 4,75% terealisasi, dampaknya terhadap pasar keuangan secara umum diperkirakan akan cenderung positif. Penurunan suku bunga ini biasanya memberikan dorongan bagi pasar modal, meningkatkan daya tarik investasi, dan mendukung pertumbuhan ekonomi.

Obligasi
Dengan penurunan suku bunga, harga obligasi cenderung naik karena yield yang lebih rendah meningkatkan daya tarik instrumen pendapatan tetap. Investor dapat memperoleh imbal hasil yang lebih menarik dari kenaikan harga obligasi. 

Saham

Apabila suku bunga dipangkas, biaya pinjaman perusahaan menurun, yang dapat mendorong ekspansi bisnis dan meningkatkan potensi laba. Semakin murah biaya pendanaan, semakin besar peluang bagi perusahaan untuk berinvestasi lebih banyak dalam pengembangan dan ekspansi. Kondisi ini umumnya berkontribusi pada peningkatan nilai saham, terutama bagi perusahaan dengan utang besar atau yang membutuhkan investasi jangka panjang.

Adapun sektor-sektor yang paling diuntungkan dari penurunan suku bunga adalah sektor-sektor yang sensitif terhadap perubahan suku bunga, seperti:

  • Properti
    Penurunan suku bunga akan menyebabkan suku bunga pinjaman properti seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR) cenderung turun. Dengan suku bunga yang lebih rendah, pinjaman menjadi lebih terjangkau, sehingga mendorong peningkatan permintaan terhadap rumah dan pengembangan proyek properti.
  • Perbankan
    Turunnya suku bunga dapat meningkatkan permintaan kredit, karena biaya pinjaman menjadi lebih murah bagi nasabah. Di saat yang sama, risiko kredit pun cenderung menurun, memberikan ruang bagi bank untuk memperoleh laba bersih yang lebih optimal.
  • Barang Konsumsi
    Kebijakan moneter yang longgar meningkatkan daya beli masyarakat, mendorong konsumsi, dan mempercepat pertumbuhan sektor barang konsumsi, terutama pada produk kebutuhan sehari-hari.

Reksa Dana yang Bisa Kamu Cermati

Jika proyeksi penurunan suku bunga BI terealisasi, peluang di pasar keuangan bisa semakin terbuka. Yuk, siapkan strategimu sejak sekarang, sesuai dengan profil risiko masing-masing.

Investor Agresif

Apabila kamu memiliki profil risiko agresif, kamu bisa memilih Reksa Dana Saham yang fokus pada sektor perbankan, properti, dan barang konsumsi. Potensi imbal hasil dari reksa dana ini cukup menarik, terutama jika mulai diakumulasi saat ini, ketika valuasi saham di sektor-sektor tersebut masih relatif rendah. Namun, perlu diingat bahwa risiko investasi di saham juga lebih besar.

Berikut tiga reksa dana saham unggulan di Makmur yang berisi saham-saham rate-sensitive, dengan kinerja terbaik dalam 1 tahun yang bisa kamu pertimbangkan:

Investor Konservatif – Moderat
Untuk kamu yang memiliki profil risiko konservatif hingga moderat, Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT) bisa menjadi pilihan. Penurunan yield obligasi membuka peluang capital gain, terutama untuk RDPT yang berfokus pada obligasi korporasi atau pemerintah dengan tenor menengah hingga panjang. Berikut beberapa pilihan RDPT unggulan di Makmur dengan kinerja terbaik dalam 1 tahun yang bisa kamu pertimbangkan: 

Nah, Sobat Makmur, itu dia beberapa pilihan instrumen investasi yang bisa kamu cermati di tengah prospek pemangkasan BI Rate. Yuk, pertimbangkan strategi yang paling sesuai dengan profil risikomu.

Di Makmur, kamu bisa juga memilih lebih dari 100 produk reksa dana pilihan lainnya baik itu reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, maupun reksa dana campuran. Sobat Makmur bisa membeli reksa dana pilihanmu dengan memanfaatkan promo seperti promo April Blossom, promo Semua Bisa Makmur, dan promo Semakin Makmur.


Kamu juga bisa memanfaatkan promo-promo Makmur yang tertera pada link di bawah ini untuk mendapatkan keuntungan tambahan dan menemani perjalanan investasimu dalam mencapai tujuan finansial di masa depan.

Link: Promo-Promo di Makmur

Yuk, unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu.

Download Makmur

Perlu diketahui, selain melalui ponsel, kamu juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.

Web Aplikasi Makmur

Kamu juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link berikut:

Website: Makmur.id


Editor: Merry Putri Sirait (bersertifikasi WPPE)
Penulis: Lia Andani

Bagikan
Facebook
Instagram
Tiktok
Artikel lainnya
Artikel

Tren Dividen Kuartal I-2025 Melambat, Ini Penyebab dan Strategi Menghadapinya

Hai, Sobat Makmur! Dividen menjadi salah satu daya tarik investasi bagi banyak investor, terutama bagi investor yang menginginkan pendapatan dari dividen. Namun, saat ini terdapat tren penurunan jumlah emiten yang membagikan dividen. Pada kuartal I-2024, terdapat 16 emiten yang membagikan dividen, namun hanya 7 emiten yang memberikan dividen pada kuartal I-2025. Dalam artikel ini, Makmur […]

author
Content Management
calendar
28 April 2025
Artikel

Kenali Strategi Investasi Ala Ray Dalio yang Menjadi Penasihat Investasi Danantara

Hai, Sobat Makmur! Kabar menarik datang dari dunia investasi nasional. Ray Dalio, pendiri Bridgewater Associates sekaligus salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia investasi, kini resmi ditunjuk sebagai dewan penasihat investasi Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara). Penunjukan ini bukan hanya langkah strategis bagi Indonesia, tetapi juga mempertegas komitmen negara dalam memperkuat posisinya […]

author
Content Management
calendar
24 April 2025
Artikel

Rupiah Melemah? Ini Strategi Investasi untuk Lindungi Portofolio Kamu

Hai, Sobat Makmur! Nilai tukar rupiah tidak hanya menggambarkan stabilitas ekonomi nasional, tetapi juga menunjukkan bagaimana investor global menilai kekuatan fundamental domestik. Dalam beberapa waktu terakhir, rupiah menunjukkan tren pelemahan terhadap United States Dollar (USD), yang tentu perlu dicermati oleh para investor, khususnya dari sisi manajemen risiko nilai tukar. Di artikel ini, Makmur akan mengulas […]

author
Content Management
calendar
23 April 2025
Artikel

Obligasi RI Tetap Diminati di Tengah Outflow, Reksa Dana Ini Bisa Dicermati

Hai, Sobat Makmur! Pasar keuangan Indonesia sedang mengalami pergerakan yang fluktuatif. Di tengah tekanan global dan ketidakpastian suku bunga, investor asing melakukan aksi jual besar-besaran di pasar saham dan instrumen jangka pendek. Namun menariknya, investor asing tetap berinvestasi pada obligasi pemerintah. Fenomena ini menyimpan banyak insight penting, khususnya buat kamu yang ingin tetap cermat menghadapi […]

author
Content Management
calendar
22 April 2025
Artikel

ADB Proyeksi Kelas Menengah Terhimpit, Ini Kiat Investasi yang Tepat

Hai, Sobat Makmur! Perekonomian Indonesia memang masih menunjukkan pertumbuhan, tapi ada sinyal penting yang perlu kita cermati. Asian Development Bank (ADB) memproyeksikan perekonomian Indonesia melambat tahun ini. Salah satu penyebabnya dari tekanan pada kelas menengah, yang selama ini jadi penopang utama ekonomi nasional. Pada artikel ini, Makmur akan mengajak kamu memahami lebih dalam apa yang […]

author
Content Management
calendar
21 April 2025
Bergabunglah dengan lebih dari 500 ribu investor yang telah berinvestasi di Makmur
ios-app-storeandroid-googleplay-store
Hak Cipta ©2019 - 2025 PT Inovasi Finansial Teknologi
PT INOVASI FINANSIAL TEKNOLOGI (Makmur) adalah perusahaan Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Semua investasi mengandung risiko dan kemungkinan kerugian nilai investasi. Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja di masa depan. Simulasi investasi disediakan untuk tujuan informasi dan ilustrasi. Reksa dana adalah produk Manajer Investasi (MI) dan bukan produk APERD. APERD tidak bertanggung jawab atas pengelolaan portofolio yang dilakukan oleh MI.