Hai, Sobat Makmur! Kabar menarik datang dari dunia investasi nasional. Ray Dalio, pendiri Bridgewater Associates sekaligus salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia investasi, kini resmi ditunjuk sebagai dewan penasihat investasi Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara). Penunjukan ini bukan hanya langkah strategis bagi Indonesia, tetapi juga mempertegas komitmen negara dalam memperkuat posisinya sebagai pemain utama di lanskap investasi global. Yuk, kita kenali lebih jauh strategi investasi ala Ray Dalio dan kontribusinya terhadap pengelolaan aset negara melalui Danantara.
Ray Dalio adalah salah satu tokoh penting dalam dunia keuangan internasional. Ia mendirikan Bridgewater Associates pada tahun 1975, yang kini menjadi perusahaan hedge fund terbesar di dunia. Ray Dalio dikenal melalui prinsip-prinsip manajemen dan kepemimpinan yang dituangkannya dalam buku terkenal Principles. Ia juga dikenal sebagai pionir strategi investasi risk parity, yang menekankan pentingnya diversifikasi risiko di berbagai kelas aset untuk mengurangi volatilitas dan menciptakan portofolio yang lebih stabil. Tak heran jika Ray Dalio dikenal sebagai salah satu investor paling visioner dalam beberapa dekade terakhir.
Pada 24 Maret 2025, Ray Dalio resmi ditunjuk sebagai anggota dewan penasihat investasi Danantara, lembaga yang dibentuk oleh pemerintah Indonesia untuk mengelola dan mengoptimalkan kekayaan negara.
Kehadiran Ray Dalio diharapkan memperkuat kredibilitas Danantara di mata investor global. Dengan pengalaman panjang dalam mengelola portofolio berskala besar, ia berpotensi memberikan masukan strategis, termasuk penerapan pendekatan strategi risk parity, guna membentuk portofolio investasi negara yang tangguh, terdiversifikasi, dan berorientasi jangka panjang.
Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) adalah lembaga pengelola kekayaan negara yang resmi diluncurkan pada Februari 2025. Lembaga ini bertujuan untuk mengoptimalkan aset milik negara, khususnya dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) secara profesional, transparan, dan berkelanjutan.
Beberapa tugas utama Danantara meliputi: mengelola dividen dan proses restrukturisasi BUMN, membentuk holding investasi dan entitas BUMN baru, menanamkan modal pada proyek strategis seperti energi hijau dan infrastruktur, menjalin kemitraan dengan investor domestik maupun global, dan mengelola aset negara secara terpusat dan efisien
Total aset kelolaan (AUM) Danantara diperkirakan mencapai US$900 miliar (sekitar Rp14.678 triliun), dengan pendanaan awal sebesar US$20 miliar yang bersumber dari penghematan APBN dan dividen BUMN. Menurut Chief Investment Officer Danantara, Pandu Sjahrir, alokasi investasi perdana akan dimulai usai penerimaan dividen akhir April ini, dengan target pertama di pasar publik. Adapun tujuh BUMN besar yang akan dikelola Danantara yakni Bank Mandiri (BMRI), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Negara Indonesia (BBNI), Telkom Indonesia (TLKM), Perusahaan Listrik Negara (PLN), Pertamina, dan Mining Industry Indonesia (MIND ID).
Kehadiran Ray Dalio sebagai penasihat investasi di Danantara memang baru saja resmi, dan dampaknya belum sepenuhnya terlihat, kontribusinya diperkirakan akan berkembang seiring berjalannya proses pengelolaan aset negara. Sebagai salah satu investor paling berpengaruh, Ray Dalio diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam pengelolaan kekayaan negara, antara lain:
Ray Dalio akan membawa keahlian dalam manajemen portofolio internasional, termasuk pengelolaan risiko, strategi diversifikasi, dan pemanfaatan analisis makro untuk pengambilan keputusan investasi jangka panjang.
Sektor-sektor seperti energi baru dan terbarukan, hilirisasi industri, dan infrastruktur digital bisa menjadi prioritas utama dalam menarik investasi, dengan multiplier effect yang tinggi bagi perekonomian Indonesia.
Di tengah ketidakpastian pasar, ada beberapa strategi investasi dari Ray Dalio yang dapat diterapkan oleh investor. Salah satu pemikiran Ray Dalio yang sangat relevan adalah strategi risk parity. Strategi ini bertujuan untuk menciptakan portofolio yang seimbang antara berbagai kelas aset, sehingga risiko dapat terdistribusi secara merata. Salah satu cara mudah untuk menerapkan diversifikasi adalah melalui reksa dana, yang sudah memiliki alokasi aset yang terdiversifikasi dalam satu produk. Berikut adalah beberapa strategi Ray Dalio yang bisa diterapkan oleh investor menggunakan reksa dana:
Bagi investor yang mengutamakan keamanan dan likuiditas di tengah ketidakpastian, reksa dana pasar uang bisa menjadi pilihan yang tepat. Reksa dana ini berinvestasi pada instrumen jangka pendek, seperti deposito dan obligasi jangka pendek, yang memiliki volatilitas rendah dan lebih aman dalam menghadapi fluktuasi pasar.
Reksa dana pendapatan tetap, yang mayoritas portofolionya terdiri dari efek utang seperti obligasi dan sukuk, bisa diuntungkan dengan penurunan suku bunga. Ketika suku bunga, baik dari The Fed maupun Bank Indonesia, mengalami penurunan, harga obligasi cenderung naik. Hal ini berpotensi meningkatkan imbal hasil reksa dana pendapatan tetap. Dengan portofolio yang didominasi oleh obligasi, reksa dana ini umumnya menawarkan imbal hasil yang lebih stabil.
Reksa dana campuran bisa menjadi alternatif yang baik untuk menerapkan strategi diversifikasi. Dengan alokasi aset pada saham, obligasi, dan instrumen pasar uang, reksa dana campuran menawarkan potensi imbal hasil yang lebih stabil dan dapat mengelola risiko di tengah volatilitas pasar.
Nah, Sobat Makmur, itu dia strategi ala Ray Dalio yang bisa diterapkan di tengah ketidakpastian pasar. Dengan pendekatan ini, kamu bisa meminimalkan risiko yang timbul akibat over-exposure pada satu jenis aset tertentu.
Di Makmur, kamu bisa juga memilih lebih dari 100 produk reksa dana pilihan lainnya baik itu reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, maupun reksa dana campuran. Sobat Makmur bisa membeli reksa dana pilihanmu dengan memanfaatkan promo seperti promo April Blossom, promo Semua Bisa Makmur, dan promo Semakin Makmur.
Kamu juga bisa memanfaatkan promo-promo Makmur yang tertera pada link di bawah ini untuk mendapatkan keuntungan tambahan dan menemani perjalanan investasimu dalam mencapai tujuan finansial di masa depan.
Link: Promo-Promo di Makmur
Yuk, unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu.
Perlu diketahui, selain melalui ponsel, kamu juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.
Kamu juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link berikut:
Website: Makmur.id
Editor: Merry Putri Sirait (bersertifikasi WPPE)
Penulis: Lia Andani
Hai, Sobat Makmur! Nilai tukar rupiah tidak hanya menggambarkan stabilitas ekonomi nasional, tetapi juga menunjukkan bagaimana investor global menilai kekuatan fundamental domestik. Dalam beberapa waktu terakhir, rupiah menunjukkan tren pelemahan terhadap United States Dollar (USD), yang tentu perlu dicermati oleh para investor, khususnya dari sisi manajemen risiko nilai tukar. Di artikel ini, Makmur akan mengulas […]
Hai, Sobat Makmur! Pasar keuangan Indonesia sedang mengalami pergerakan yang fluktuatif. Di tengah tekanan global dan ketidakpastian suku bunga, investor asing melakukan aksi jual besar-besaran di pasar saham dan instrumen jangka pendek. Namun menariknya, investor asing tetap berinvestasi pada obligasi pemerintah. Fenomena ini menyimpan banyak insight penting, khususnya buat kamu yang ingin tetap cermat menghadapi […]
Hai, Sobat Makmur! Perekonomian Indonesia memang masih menunjukkan pertumbuhan, tapi ada sinyal penting yang perlu kita cermati. Asian Development Bank (ADB) memproyeksikan perekonomian Indonesia melambat tahun ini. Salah satu penyebabnya dari tekanan pada kelas menengah, yang selama ini jadi penopang utama ekonomi nasional. Pada artikel ini, Makmur akan mengajak kamu memahami lebih dalam apa yang […]
Hai, Sobat Makmur! Dalam beberapa waktu terakhir, minat masyarakat dalam berinvestasi emas menunjukkan peningkatan yang signifikan. Hal ini tercermin dari antrean panjang di berbagai gerai penjualan logam mulia. Emas menjadi pilihan karena pergerakan harganya yang relatif stabil dan cenderung meningkat dalam jangka panjang, sehingga dapat dijadikan sebagai aset pelindung nilai (safe haven). Namun, emas tentu […]
Hai, Sobat Makmur! Setelah libur Lebaran, pasar saham Indonesia kembali dibuka dengan pergerakan yang volatile. Meskipun IHSG berhasil menguat, investor asing justru terus melanjutkan aksi jualnya. Di saat yang sama, rupiah juga mengalami tekanan akibat ketidakpastian global dan gejolak geopolitik. Kondisi ini membuat investor mempertimbangkan kembali posisi saham apakah masih relevan untuk dipertahankan, atau saatnya […]