Kondisi merdeka finansial atau istilah kerennya financial freedom merupakan kondisi dimana kamu sudah bebas dari utang serta bisa melakukan apapun yang kamu inginkan tanpa terikat kebutuhan keuangan.
Untuk mencapai kondisi financial freedom kamu harus memiliki modal terlebih dahulu. Lalu, berapa nominal modal yang harus kamu kumpulkan agar dapat mencapai kondisi bebas keuangan?
Setiap orang akan memiliki jawabannya masing-masing karena setiap orang memiliki kebutuhan yang beragam. Kamu wajib menghitung nominal uang yang harus kamu siapkan agar dapat mencapai kondisi bebas keuangan.
Baca Juga: Top 3 Reksadana Kinerja 3 Tahun Terakhir
Untuk menghitung besaran jumlah uang yang sesuai dengan kebutuhanmu maka kamu dapat menggunakan pendekatan pengeluaran tahunan. Kamu juga perlu memasukkan beberapa komponen lain dalam metode penghitungan tabungan finansial.
Ada dua faktor utama yaitu inflasi dan rata-rata imbal hasil investasi dari aset yang kamu miliki. Oleh karena itu, kamu bisa menggunakan rumus:
Sebagai contoh:
Kamu memiliki pengeluaran sebulan selama 10 juta. Maka dalam setahun pengeluaranmu Rp 120 juta. Kamu juga memiliki investasi Reksa Dana Syailendra Fixed Income Fund dengan rata-rata imbal hasil investasi sebesar 8% selama lima tahun terakhir. Rata-rata inflasi pada lima tahun terakhir adalah 3%
Maka jumlah tabungan yang harus kamu miliki untuk bebas finansialmu sebesar:
Rp 120 juta x 100% = Rp 2,4 Miliar
(8% – 3%)
Memiliki sebuah tabungan merdeka finansial adalah hal yang bisa mulai kamu rencanakan saat ini juga. Pertama-tama, tentukan dulu batas waktu kapan kamu menginginkan jumlah uang tersebut, dan yang kedua kamu bisa menggunakan instrumen investasi reksa dana untuk merealisasikan kondisi bebas finansial.
Kamu bisa memilih investasi di Reksa Dana Syailendra Fixed Income Fund yang rata-rata setiap tahunnya bisa memberikan keuntungan kurang lebih sebesar 8%, maka dalam waktu 18 tahun kamu bisa mendapatkan uang senilai Rp 2,4 miliar jika setiap bulannya kamu bisa mengalokasikan uang untuk berinvestasi sebesar Rp 5 juta.
Mau kondisi bebas finansial kurang dari 20 tahun lagi? Yuk, mulai investasi rutin di Reksa Dana.
***
Sumber: Makmur.id
Produk diatas merupakan produk yang tersedia dalam aplikasi reksadana terlengkap yaitu Makmur. Minimal investasi sebesar Rp 10 ribu dan memiliki portofolio dengan 0,94% obligasi perusahaan, 95,65% obligasi pemerintah FR dan 3,4% pasar uang.
Dalam portofolio Reksa Dana Syailendra Fixed Income Fund memiliki 10 aset obligasi pemerintah terbesar yaitu:
– Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0068
– Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0070
– Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0078
– Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0081
– Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0083
– Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0086
– Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0087
– Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0095
– Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0096
– Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0098
***
Yuk mulailah berinvestasi di aplikasi yang Aman & Legal seperti Makmur, karena PT Inovasi Finansial Teknologi (Makmur) adalah perusahaan Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Selain kamu dapat berinvestasi Reksa Dana, kamu juga bisa mendapatkan berbagai bonus investasi melalui promo-promo menarik dari Makmur. Yuk mulai perjalanan investasimu bersama Makmur dan temukan berbagai Reksa Dana terbaik dari Manajer Investasi pilihan.
Link: Promo-Promo Makmur
Yuk unduh Makmur melalui link dibawah ini dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu.
Website: Makmur.id
Hai, Sobat Makmur! Kabar menarik datang dari dunia investasi nasional. Ray Dalio, pendiri Bridgewater Associates sekaligus salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia investasi, kini resmi ditunjuk sebagai dewan penasihat investasi Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara). Penunjukan ini bukan hanya langkah strategis bagi Indonesia, tetapi juga mempertegas komitmen negara dalam memperkuat posisinya […]
Hai, Sobat Makmur! Nilai tukar rupiah tidak hanya menggambarkan stabilitas ekonomi nasional, tetapi juga menunjukkan bagaimana investor global menilai kekuatan fundamental domestik. Dalam beberapa waktu terakhir, rupiah menunjukkan tren pelemahan terhadap United States Dollar (USD), yang tentu perlu dicermati oleh para investor, khususnya dari sisi manajemen risiko nilai tukar. Di artikel ini, Makmur akan mengulas […]
Hai, Sobat Makmur! Pasar keuangan Indonesia sedang mengalami pergerakan yang fluktuatif. Di tengah tekanan global dan ketidakpastian suku bunga, investor asing melakukan aksi jual besar-besaran di pasar saham dan instrumen jangka pendek. Namun menariknya, investor asing tetap berinvestasi pada obligasi pemerintah. Fenomena ini menyimpan banyak insight penting, khususnya buat kamu yang ingin tetap cermat menghadapi […]
Hai, Sobat Makmur! Perekonomian Indonesia memang masih menunjukkan pertumbuhan, tapi ada sinyal penting yang perlu kita cermati. Asian Development Bank (ADB) memproyeksikan perekonomian Indonesia melambat tahun ini. Salah satu penyebabnya dari tekanan pada kelas menengah, yang selama ini jadi penopang utama ekonomi nasional. Pada artikel ini, Makmur akan mengajak kamu memahami lebih dalam apa yang […]
Hai, Sobat Makmur! Dalam beberapa waktu terakhir, minat masyarakat dalam berinvestasi emas menunjukkan peningkatan yang signifikan. Hal ini tercermin dari antrean panjang di berbagai gerai penjualan logam mulia. Emas menjadi pilihan karena pergerakan harganya yang relatif stabil dan cenderung meningkat dalam jangka panjang, sehingga dapat dijadikan sebagai aset pelindung nilai (safe haven). Namun, emas tentu […]
Hai, Sobat Makmur! Setelah libur Lebaran, pasar saham Indonesia kembali dibuka dengan pergerakan yang volatile. Meskipun IHSG berhasil menguat, investor asing justru terus melanjutkan aksi jualnya. Di saat yang sama, rupiah juga mengalami tekanan akibat ketidakpastian global dan gejolak geopolitik. Kondisi ini membuat investor mempertimbangkan kembali posisi saham apakah masih relevan untuk dipertahankan, atau saatnya […]