Beberapa tahun terakhir, banyak orang yang mulai menyadari bahwa kondisi yang dialami saat ini merupakan ciri-ciri kondisi dari Generasi Sandwich. Apakah kamu sudah pernah mendengar sebelumnya atau baru pertama kali mengetahuinya tentang istilah Generasi Sandwich?
Istilah ini diperkenalkan pertama kali pada tahun 1981 oleh seorang Profesor sekaligus direktur praktikum University Kentucky, Lexington, Amerika Serikat bernama Dorothy A. Miller.
Lalu seperti apa itu Generasi Sandwich?
Baca Juga: Apa Kabar Resolusi Keuangan Awal Tahun 2023?
Generasi sandwich adalah mereka yang punya peran ganda dalam urusan keuangan karena harus membiayai tiga generasi yaitu dirinya sendiri, orang tua, dan anak.
Kondisi tersebut dianalogikan seperti sandwich dimana sepotong daging terhimpit oleh 2 buah roti. Roti tersebut diibaratkan sebagai orang tua (generasi atas) dan anak (generasi bawah), sedangkan isi utama sandwich berupa daging, mayonnaise, dan saus yang terhimpit oleh roti diibaratkan bagai diri sendiri.
Generasi sandwich terjadi pada seseorang yang biasanya memiliki rentang umur dari 30 hingga 50 tahun.
Mengutip dari Carol Abaya, seorang Aging and Elder Care Expert membagi generasi sandwich menjadi tiga ciri berdasarkan perannya:
Orang dewasa berusia 40 hingga 50 tahun yang dihimpit oleh beban orang tua berusia lanjut dan anak-anak yang masih membutuhkan finansial.
Orang dewasa berusia 30 hingga 60 tahun yang dihimpit oleh beban orang tua, anak, cucu (jika sudah punya), dan atau nenek kakek (jika masih hidup).
Siapapun yang terlibat dalam pengasuhan orang lanjut usia, namun bukan merupakan pekerjaan profesionalnya (seperti pengurus panti jompo) termasuk ke dalam kategori ini.
Beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menghadapi kondisi tersebut:
Terbuka dan jujur berkomunikasi dengan anggota keluarga lainnya tentang situasi yang dihadapi. Diskusikan tugas dan tanggung jawab secara adil sehingga semua orang dapat membantu sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan masing-masing.
Jangan ragu untuk meminta bantuan dari keluarga lain atau teman-teman. Dukungan dari orang lain dapat sangat membantu mengurangi beban dan memberikan kesempatan untuk bersantai sejenak.
Atur waktu dengan bijak dan buat jadwal untuk membagi peran kamu sebagai orang tua dan anak-anakmu. Gunakan alat bantu seperti kalender atau aplikasi pengingat untuk mengatur jadwal rutin dan peristiwa penting.
Kelola keuangan keluarga dengan bijaksana, terutama jika ada beban finansial yang meningkat akibat perawatan orang tua atau pendidikan anak-anak. Buat anggaran dan pertimbangkan konsultasi dengan seorang ahli keuangan untuk membantu merencanakan keuangan keluarga.
Carilah informasi lebih lanjut tentang sumber daya dan layanan yang tersedia untuk mendukung kondisi Sandwich Generation. Misalnya, fasilitas perawatan lansia atau program bantuan lainnya.
Ingatlah bahwa cara menghadapi kondisi generasi sandwich tidak mudah, tetapi dengan perencanaan, dukungan, dan perhatian pada diri sendiri, kamu dapat mengatasi tantangan ini dan merawat orang-orang yang kamu cintai dengan penuh kasih dan perhatian.
Baca Juga: Inflasi Amerika Serikat Mereda, Apakah Investasi Reksadana Semakin Menarik?
***
Yuk mulai investasi Reksa Dana di Makmur, karena PT Inovasi Finansial Teknologi (Makmur) adalah perusahaan Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Selain kamu dapat berinvestasi Reksa Dana, kamu juga bisa mendapatkan berbagai bonus investasi melalui promo-promo menarik dari Makmur. Yuk mulai perjalanan investasimu bersama Makmur dan temukan berbagai Reksa Dana terbaik dari Manajer Investasi pilihan.
Link: Promo-Promo Makmur
Yuk unduh Makmur melalui link dibawah ini dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu.
Website: Makmur.id
Hai, Sobat Makmur! Kabar menarik datang dari dunia investasi nasional. Ray Dalio, pendiri Bridgewater Associates sekaligus salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia investasi, kini resmi ditunjuk sebagai dewan penasihat investasi Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara). Penunjukan ini bukan hanya langkah strategis bagi Indonesia, tetapi juga mempertegas komitmen negara dalam memperkuat posisinya […]
Hai, Sobat Makmur! Nilai tukar rupiah tidak hanya menggambarkan stabilitas ekonomi nasional, tetapi juga menunjukkan bagaimana investor global menilai kekuatan fundamental domestik. Dalam beberapa waktu terakhir, rupiah menunjukkan tren pelemahan terhadap United States Dollar (USD), yang tentu perlu dicermati oleh para investor, khususnya dari sisi manajemen risiko nilai tukar. Di artikel ini, Makmur akan mengulas […]
Hai, Sobat Makmur! Pasar keuangan Indonesia sedang mengalami pergerakan yang fluktuatif. Di tengah tekanan global dan ketidakpastian suku bunga, investor asing melakukan aksi jual besar-besaran di pasar saham dan instrumen jangka pendek. Namun menariknya, investor asing tetap berinvestasi pada obligasi pemerintah. Fenomena ini menyimpan banyak insight penting, khususnya buat kamu yang ingin tetap cermat menghadapi […]
Hai, Sobat Makmur! Perekonomian Indonesia memang masih menunjukkan pertumbuhan, tapi ada sinyal penting yang perlu kita cermati. Asian Development Bank (ADB) memproyeksikan perekonomian Indonesia melambat tahun ini. Salah satu penyebabnya dari tekanan pada kelas menengah, yang selama ini jadi penopang utama ekonomi nasional. Pada artikel ini, Makmur akan mengajak kamu memahami lebih dalam apa yang […]
Hai, Sobat Makmur! Dalam beberapa waktu terakhir, minat masyarakat dalam berinvestasi emas menunjukkan peningkatan yang signifikan. Hal ini tercermin dari antrean panjang di berbagai gerai penjualan logam mulia. Emas menjadi pilihan karena pergerakan harganya yang relatif stabil dan cenderung meningkat dalam jangka panjang, sehingga dapat dijadikan sebagai aset pelindung nilai (safe haven). Namun, emas tentu […]
Hai, Sobat Makmur! Setelah libur Lebaran, pasar saham Indonesia kembali dibuka dengan pergerakan yang volatile. Meskipun IHSG berhasil menguat, investor asing justru terus melanjutkan aksi jualnya. Di saat yang sama, rupiah juga mengalami tekanan akibat ketidakpastian global dan gejolak geopolitik. Kondisi ini membuat investor mempertimbangkan kembali posisi saham apakah masih relevan untuk dipertahankan, atau saatnya […]