Hai, Sobat Makmur! Majalah Forbes baru saja merilis daftar terbaru orang-orang terkaya di Indonesia. Nama-nama konglomerat besar seperti Prajogo Pangestu, Dato Sri Tahir, hingga Hartono bersaudara masuk ke dalam daftar orang terkaya di tanah air. Sebagian dari konglomerat ini diketahui memiliki penyertaan saham di sejumlah perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia (BEI). Menariknya, ada konglomerat yang menjadi kaya karena apresiasi atau kenaikan harga saham yang dimilikinya. Berikut merupakan deretan orang terkaya di Indonesia versi Forbes dan saham-saham yang dimilikinya.
1. Prajogo Pangestu
Peringkat pertama dari sepuluh besar dalam daftar orang terkaya di Indonesia saat ini ditempati oleh Prajogo Pangestu. Pria yang memiliki nama asli Phang Djoem Phen tersebut merupakan pemilik Grup Barito Pacific. Berdasarkan data Forbes Real Time Billionaires per 9 Januari 2025, Prajogo tercatat memiliki kekayaan sebesar US$ 46,5 miliar atau setara dengan sekitar Rp753,3 triliun. Prajogo berhasil menempati peringkat ke-31 dalam daftar orang terkaya di dunia.
Salah satu sumber kekayaan Prajogo adalah kepemilikan saham di beberapa perusahaan terbuka. Prajogo tercatat sebagai pemegang saham utama PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dan anak usahanya, yakni PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) yang bergerak di industri petrokimia. Tak hanya berbisnis petrokimia, Grup Barito juga merambah ke sektor energi baru terbarukan melalui PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) yang IPO pada 2023 kemarin. Selain itu, Prajogo tercatat memiliki kepemilikan saham di PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), yang merupakan emiten kontraktor batubara. Melalui CUAN, Prajogo merambah bisnis batubara dengan mengakuisisi mayoritas saham PT Petrosea Tbk (PTRO).
Tabel 1. Daftar Saham Terafiliasi Prajogo Pangestu
*Data per 4 Februari 2025
2. Dato Low Tuck Kwong
Pengusaha kelahiran Singapura ini yang meraup pundi-pundi kekayaan terutama melalui bisnis batubara. Pria berusia 76 tahun ini merupakan pendiri dan pemegang saham utama PT Bayan Resources Tbk (BYAN). Low Tuck Kwong tercatat mengempit 13,38 miliar saham BYAN atau setara 40,16% dari jumlah saham BYAN yang beredar.
Bayan merupakan salah satu perusahaan pertambangan batubara terbesar di Indonesia. Pada 2024, Bayan memproduksi hingga 57 juta ton batubara. Berkat lonjakan harga batubara dalam beberapa tahun terakhir, kekayaan Low Tuck Kwong meningkat pesat, menjadikannya salah satu orang terkaya di Indonesia dan Asia. Forbes mencatat, kekayaan total Low Tuck Kwong mencapai US$ 28,2 miliar atau sekitar Rp456,88 triliun. Low Tuck Kwong tercatat sebagai orang terkaya ke-2 di Indonesia dan ke-68 di dunia saat ini.
Tabel 2. Daftar Saham Terafiliasi Dato Low Tuck Kwong
*Data per 4 Februari 2025
3. Hartono Bersaudara
Bicara mengenai konglomerat Indonesia, tak terlepas dari nama Hartono bersaudara, yakni Robert Budi Hartono dan Michael Hartono. Forbes mencatat, Robert memiliki kekayaan US$24,4 miliar atau sekitar Rp395,31 triliun, sementara Michael memiliki harta US$23,4 miliar atau sekitar Rp379,11 triliun. Hal ini menjadikan Robert dan Michael sebagai orang terkaya di Indonesia urutan ke-3 dan ke-4. Dua bersaudara asal Kudus, Jawa Tengah ini tercatat memiliki gurita bisnis yang mencakup banyak sektor (multi sektor). Bisnis Hartono yang paling besar adalah Djarum yang merupakan salah satu pabrik rokok terbesar di Indonesia. Hartono juga memiliki bisnis Polytron yang merupakan salah satu produsen alat-alat elektronik terbesar di tanah air.
Tak hanya dari perusahaan tertutup, gurita bisnis Hartono Bersaudara juga menjalar di perusahaan terbuka yang melantai di BEI. Pada 2007, Hartono bersaudara mengakuisisi saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang kini menjadi perbankan swasta terbesar di tanah air. BBCA saat ini menjadi emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di BEI.
Kemudian, Hartono bersaudara terus melebarkan sayap bisnisnya dengan mendirikan perusahaan menara PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) pada 2008. Hartono Bersaudara mengakuisisi pengelola jaringan ritel Ranch Market, PT Supra Boga Lestari Tbk (SUPR) pada 2021 lalu. Terbaru, bisnis Hartono Bersaudara di bidang e-commerce yakni PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) melakukan initial public offering (IPO) pada 2022.
Tabel 3. Daftar Saham Terafiliasi Hartono Bersaudara
*Data per 4 Februari 2025
4. Sri Prakash Lohia
Pengusaha kelahiran India ini merupakan pendiri dan pemimpin PT Indo-Rama Synthetics Tbk (INDR), sebuah perusahaan multinasional yang bergerak di industri petrokimia dan tekstil. INDR mengekspor produknya ke pelanggan premium di Amerika Utara, Eropa, Amerika Selatan, Asia, Australia dan Timur Tengah. Selain memiliki pabrik di Indonesia, INDR juga tercatat memiliki pabrik di Turki dan Uzbekistan. Dengan strategi ekspansi yang agresif dan inovasi di bidang produksi, Indorama terus memperkuat posisinya sebagai pemain utama di pasar internasional. Forbes mencatat kekayaan Sri Prakash Lohia sebesar US$8,5 miliar atau sekitar Rp137,71 triliun, menjadikannya sebagai orang terkaya ke-5 di Indonesia.
Tabel 4. Daftar Saham Terafiliasi Sri Prakash Lohia
*Data per 4 Februari 2025
5. Dato Sri Tahir
Pria kelahiran 26 Maret 1952 ini merupakan pendiri Mayapada Group, sebuah konglomerasi bisnis yang memiliki portofolio di berbagai industri, termasuk perbankan melalui PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA). Gurita bisnis Tahir tak hanya terbatas pada sektor perbankan. Grup Tahir tercatat memiliki portofolio PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) yang merupakan pengelola Rumah Sakit Mayapada. Melalui bisnisnya, Forbes mencatat Tahir dan keluarga mengempit kekayaan US$4,9 miliar atau sekitar Rp79,39 triliun, menjadikan Tahir sebagai orang terkaya ke-8 di Indonesia.
Tabel 5. Daftar Saham Terafiliasi Tahir
*Data per 4 Februari 2025
Nah, Sobat Makmur, itu dia beberapa saham yang dimiliki oleh konglomerat tanah air. Apakah kamu tertarik mengoleksi saham-saham tersebut? Jika iya, kamu harus mempertimbangkan diversifikasi portofolio untuk mengelola risiko yang terkait dengan saham mengingat sifat saham yang cukup fluktuatif. Kamu bisa menerapkan strategi diversifikasi untuk menciptakan keseimbangan portofoliomu.
Reksa dana saham dapat menjadi alternatif yang efektif untuk melakukan diversifikasi saham. Reksa dana saham adalah instrumen investasi yang mengalokasikan sebagian besar dananya ke dalam saham berbagai perusahaan. Dengan membeli reksa dana saham, kamu secara otomatis mendapatkan portofolio yang terdiversifikasi, karena dana tersebut dikelola oleh Manajer Investasi (MI) profesional yang memilih saham dari berbagai sektor.
MI akan menggunakan analisis dan strategi untuk mengatur proporsi kepemilikan saham menyesuaikan dengan kondisi pasar dan tujuan investasi reksa dana tersebut. Hal ini membuat reksa dana saham menjadi pilihan yang praktis dan efisien bagi Sobat Makmur yang ingin mencapai diversifikasi, tetapi tidak memiliki waktu atau keahlian untuk mengelola portofolio sendiri. Selain itu, reksa dana saham memungkinkan investor dengan modal kecil untuk mendapatkan diversifikasi yang luas tanpa perlu membeli berbagai saham secara langsung, yang bisa membutuhkan biaya besar.
Di Makmur, kamu bisa memilih lebih dari 100 produk reksa dana pilihan, baik itu reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, maupun reksa dana campuran. Sobat Makmur bisa membeli reksa dana pilihanmu dengan memanfaatkan promo seperti promo Special Valentine, promo Semua Bisa Makmur, dan promo Semakin Makmur.
Kamu juga bisa memanfaatkan promo-promo Makmur yang tertera pada link di bawah ini untuk mendapatkan keuntungan tambahan dan menemani perjalanan investasimu dalam mencapai tujuan finansial di masa depan.
Link: Promo-Promo di Makmur
Yuk, unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu.
Perlu diketahui, selain melalui ponsel, kamu juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.
Kamu juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link berikut:
Website: Makmur.id
Editor: Merry Putri Sirait (bersertifikasi WPPE)
Penulis: Akhmad Sadewa Suryahadi
Hai, Sobat Makmur! Apakah kamu sudah familiar dengan istilah value investing? Ketika mendengar istilah value investing, tokoh investor yang mungkin terbesit di pikiran kamu adalah Warren Buffet. Tapi, tahukah kamu kalau ada satu sosok superinvestor yang memiliki sumbangsih besar terhadap pemikiran value investing? Pada series superinvestor kali ini, Makmur akan mengajak kamu berkenalan dengan John […]
Hai, Sobat Makmur! Libur panjang baru saja usai. Bagaimana libur kalian? Terkadang, di momen liburan panjang seperti kemarin, kondisi keuangan akan cukup terguncang terutama jika kamu habis melakukan liburan di tempat wisata yang jauh dan mahal. Banyak pengeluaran yang kamu lakukan untuk kebutuhan liburan, mulai dari menyewa hotel, membeli tiket pesawat, hingga membeli buah tangan. […]
Hai, Sobat Makmur! Kalian pasti sudah tidak asing dengan nama Warren Buffet? Warren Buffet merupakan sosok superinvestor yang menjadi panutan bagi banyak pelaku pasar. Hal ini membuat gerak gerik Buffet sering menjadi perhatian banyak investor, tak terkecuali petuah Buffet terhadap pasar modal. Dalam artikel kali ini, Makmur akan mengajak kamu untuk membahas petuah Buffet terhadap […]
Hai, Sobat Makmur! Melaksanakan ibadah haji menjadi salah satu rukun Islam yang wajib dilakukan seorang muslim jika mampu. Namun, biaya menjadi salah satu hambatan terbesar dalam melaksanakan rukun Islam ke-5 ini. Akan tetapi, ada kabar gembira yang datang dari pelaksanaan ibadah haji. Pemerintah mengumumkan resmi menurunkan biaya ibadah per tahun 2025. Dalam artikel kali ini, […]
Hai, Sobat Makmur! Dalam hitungan hari, kita akan menyambut Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili. Dalam astrologi Tionghoa, tahun ini merupakan tahun ular kayu. Tahun ular kayu pun dianggap tahun yang penuh hoki bagi sejumlah shio. Dalam artikel kali ini, Makmur akan memberimu tips berinvestasi yang tepat di tahun ular kayu untuk memaksimalkan potensi keuntungan di […]
Hai, Sobat Makmur! Salah satu sentimen utama yang sering menjadi perhatian pasar adalah kebijakan bank sentral, khususnya Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve atau The Fed. Pemangkasan suku bunga Fed diperkirakan akan lebih cepat terjadi tahun ini, dimana kebijakan ini akan berpengaruh terhadap instrumen investasi seperti obligasi, saham, dan reksa dana. Dalam artikel kali […]