Hai, Sobat Makmur! Ada banyak superinvestor dunia yang bisa kamu jadikan panutan dalam berinvestasi. Mulai dari Ken Griffin, Howard Marks, Seth Klarman, Peter Lynch, hingga George Soros. Dalam artikel seri superinvestor kali ini, Makmur akan mengajak kalian untuk mengenal lebih dalam kisah sukses Steve Cohen, yang merupakan investor paling sukses saat ini. Kisah sukses dan strategi investasi Steve Cohen tentunya bisa menjadi inspirasi kamu dalam berinvestasi. Yuk, disimak!
Pria yang memiliki nama lengkap Steven Cohen ini lahir pada 11 Juni 1956 di Great Neck, New York, Amerika Serikat (AS). Sebelum menjadi investor kaya raya seperti saat ini, Steve dibesarkan di keluarga kelas menengah yang beranggotakan 10 orang. Dia merupakan anak ke-3 dari 8 bersaudara. Ayahnya bekerja sebagai produsen pakaian, sedangkan ibunya hanyalah seorang ibu rumah tangga. Untuk menambah penghasilan keluarga, ibunya terkadang menyambi sebagai guru les piano.
Sejak kecil, Cohen juga telah bekerja untuk membantu perekonomian keluarga. Cohen bekerja sebagai pembawa buah di supermarket Bohack, dimana dia diupah US$1,85 per jam. Ia juga sempat bekerja di sebuah kasino. Setelah lulus SMA, Cohen meninggalkan New York untuk kuliah di Wharton School of Business, University of Pennsylvania dan lulus pada tahun 1978.
Setelah lulus kuliah, Cohen memulai kariernya di Wall Street dan menjadi salah satu trader paling berbakat pada masanya. Karirnya dimulai saat Cohen bekerja sebagai trader junior di Gruntal & Co. Pada tahun 1984, ia mengelola bisnis trading di perusahaan tersebut. Selama masa jabatannya di Gruntal & Co., Cohen secara rutin menghasilkan US$100.000 hanya dalam sehari. Cohen sempat mengelola portofolio senilai US$75 juta yang berasal dari 6 orang trader.
Kepiawaiannya membawa Cohen meluncurkan perusahaan hedging fund miliknya sendiri pada 1992, yakni SAC Capital Advisors. Perusahaan ini didirikan dengan modal US$25 juta yang berasal dari kocek pribadi Cohen. Dalam menjalankan bisnisnya, Awalnya Cohen menggunakan pendekatan perdagangan agresif dan melakukan perdagangan dalam volume yang besar. Pada 1999, Cohen menyarankan agar SAC memperdagangkan 20 juta saham per hari secara teratur. Cohen akan menahan posisi saham yang SAC miliki selama 2 hari sampai 30 hari. Dalam beberapa kasus, Cohen bahkan menahan saham hanya dalam hitungan jam.Pada tahun 2003, New York Times menobatkan SAC sebagai salah satu perusahaan hedge fund terbesar yang dikenal karena volume perdagangannya yang masif dan cepat.
Pada tahun 2006, perdagangan saham di SAC mencakup 2% dari seluruh aktivitas perdagangan pasar saham. Selama dua dekade, SAC terus mengembangkan dan memperluas pendekatannya dalam mengelola dana investasi. Strategi SAC mencakup pendekatan ekuitas jangka panjang dan jangka pendek, fixed income, dan strategi kuantitatif global. Dari tahun 1992 hingga 2013, SAC mampu menghasilkan pengembalian atau return tahunan rata-rata sebesar 25% bagi nasabah mereka.
Meskipun demikian, kesuksesan Cohen tidak terlepas dari kontroversi. Pada tahun 2013, SAC Capital Advisors menjadi subjek penyelidikan terkait kasus insider trading, yang melibatkan beberapa karyawan perusahaan tersebut. Meskipun Cohen secara pribadi tidak dikenakan sanksi pidana, SAC Capital Advisors dikenakan denda sebesar US$1,8 miliar (setara Rp26 triliun) oleh pemerintah AS dan terpaksa menutup operasinya untuk investor luar. Setelah insiden ini, Cohen dilarang mengelola uang publik selama beberapa tahun, yang menandai salah satu masa paling sulit dalam kariernya.
Setelah masa pembatasan berakhir, Cohen kembali ke dunia pasar dengan mendirikan Point72 Asset Management pada tahun 2018. Perusahaan ini berfokus pada investasi internal dan manajemen aset secara fundamental. Cohen menggunakan pengalaman dan keterampilan yang telah ia kembangkan untuk membangun kembali reputasinya dan memperoleh kepercayaan dari investor. Dalam waktu singkat, Point72 Asset Management berkembang pesat dan menjadi salah satu hedge fund terkemuka di dunia. Melansir website resminya, nilai dana kelolaan alias asset under management Point71 Asset Management mencapai US$35,2 miliar. Keberhasilannya dalam berinvestasi juga membawa Cohen ke dalam jajaran orang paling tajir sedunia. Melansir Forbes, nilai kekayaan bersih alias net worth Cohen saat ini mencapai US$21,3 miliar. Cohen saat ini dinobatkan sebagai orang terkaya ke-99 di dunia.
Nah Sobat Makmur, dari artikel tersebut kita bisa menyimpulkan Steve Cohen adalah sosok yang berpengaruh besar dalam dunia investasi dan keuangan global. Meskipun pernah menghadapi tantangan besar dalam kariernya, Cohen berhasil bangkit dan terus menunjukkan kepiawaian dalam dunia investasi.
Ada beberapa strategi bisnis dan investasi Cohen yang bisa kamu terapkan dalam berinvestasi.
1. Analisis Fundamental yang Mendalam
Cohen menerapkan analisis fundamental untuk memahami potensi pertumbuhan jangka panjang suatu perusahaan. Dengan strategi ini, Cohen menjadikan sejumlah kriteria seperti pendapatan, laba bersih, dan aliran kas sebelum membeli suatu saham. Cohen bahkan membangun tim riset di Point72 yang menganalisis data secara mendalam untuk mengidentifikasi saham undervalued yang memiliki potensi kenaikan besar.
2. Multi-Strategy Portfolio
Cohen mengembangkan portofolio multi-strategi yang mencakup beragam pendekatan, seperti saham, surat utang, dan perdagangan berjangka. Tujuan dari portofolio multi-strategi ini adalah untuk mendiversifikasi risiko dan memaksimalkan profit dengan mengejar keuntungan dari berbagai instrumen. Dengan kombinasi strategi yang berbeda, Cohen dapat menyeimbangkan risiko serta menyesuaikan portofolio sesuai dengan kondisi pasar saat itu.
3. Manajemen Risiko yang Ketat
Cohen menerapkan sistem manajemen risiko yang ketat dengan menggunakan model matematika dan kontrol yang spesifik. Cohen menentukan stop-loss dan batasan untuk setiap posisi yang dia ambil. Hal ini untuk memastikan risiko kerugian dalam setiap transaksi dapat diminimalkan. Ini juga membantu Cohen dalam mempertahankan profitabilitas di tengah fluktuasi pasar.
4. Menerapkan Jangka Waktu Investasi yang Tepat
Selain berfokus pada keuntungan jangka pendek, Cohen juga melakukan investasi jangka panjang pada saham-saham yang diyakini memiliki potensi pertumbuhan kuat. Dalam strategi ini, ia lebih bersabar dalam menunggu hasil investasi, terutama pada perusahaan yang melakukan inovasi besar yang akan berdampak pada kinerja di masa depan.
Selain menerapkan strategi yang tepat, tentunya kamu juga harus memilih instrumen investasi yang tepat. Salah satu instrumen investasi yang bisa kamu cermati adalah reksa dana. Dengan membeli reksa dana, kamu telah melakukan diversifikasi otomatis. Dalam artian, kamu tidak perlu repot untuk membeli beberapa jenis aset karena danamu sudah dikelola secara otomatis dan profesional oleh Manajer Investasi (MI). Diversifikasi aset ini cocok diterapkan terutama saat ketidakpastian di pasar meningkat. Diversifikasi otomatis ini juga memungkinkan Sobat Makmur untuk memperoleh manfaat dari portofolio yang terdiversifikasi dengan lebih mudah, karena reksa dana diatur dan dikelola oleh manajer investasi profesional yang memiliki pemahaman mendalam tentang kondisi pasar. Tentu, reksa dana menjadi pilihan yang cocok bagi Sobat Makmur untuk menghadapi ketidakpastian pasar di 2025.
Di Makmur, kamu bisa juga memilih lebih dari 100 produk reksa dana pilihan lainnya baik itu reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, maupun reksa dana campuran. Sobat Makmur juga bisa memaksimalkan kinerja portofolio dengan memanfaatkan sejumlah promo dari Makmur seperti promo November Growth, promo Semua Bisa Makmur, dan promo Semakin Makmur.
Kamu juga bisa memanfaatkan promo-promo Makmur yang tertera pada link di bawah ini untuk mendapatkan keuntungan tambahan dan menemani perjalanan investasimu dalam mencapai tujuan finansial di masa depan.
Link: Promo-Promo di Makmur
Yuk, unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu.
Perlu diketahui, selain melalui ponsel, kamu juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.
Kamu juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link berikut:
Website: Makmur.id
Editor: Benrik Anthony (bersertifikasi WAPERD dan WMI)
Penulis: Akhmad Sadewa Suryahadi
Hai, Sobat Makmur! Ada banyak sumber dana yang bisa kamu jadikan sebagai dana untuk berinvestasi. Selain dari pendapatan, gaji, maupun bonus, kamu juga bisa berinvestasi menggunakan hasil atau gain yang kamu dapatkan dari investasi yang telah kamu lakukan sebelumnya. Konsep ini disebut dengan reinvestasi. Pada artikel kali ini, Makmur akan mengajak kamu mengenal konsep reinvestasi […]
Hai, Sobat Makmur! Mendapatkan keuntungan atau capital gain pasti menjadi keinginan dari setiap investor dalam berinvestasi. Akan tetapi, tak selamanya dana yang kamu tempatkan dalam portofolio selalu menghasilkan pertumbuhan (gain). Ada kalanya, kamu harus menjual portofoliomu di bawah harga beli awal alias melakukan cut loss. Dalam artikel kali ini, Makmur akan mengajak kamu mengenal cut […]
Hai, Sobat Makmur! Kalian pasti sudah tahu bahwa Amerika Serikat (AS) akan segera memiliki presiden baru. Calon Presiden dari Partai Republik, yakni Donald Trump berhasil meraih kemenangan dalam Pemilihan Presiden yang digelar pada Selasa (5/11) waktu AS. Sebagai negara dengan pengaruh terbesar bagi perekonomian dunia, pemilu AS menjadi salah satu sentimen vital yang bisa berdampak […]
Hai, Sobat Makmur! Dalam hitungan pekan, kita akan memasuki tahun 2025. Menjelang pergantian tahun, kamu pasti sudah memiliki resolusi dan rencana investasi baru. Namun, sebelum memasang resolusi dan rencana investasi di 2025, ada baiknya kamu mencermati sejumlah sentimen yang akan mewarnai pasar modal tahun depan. Pada artikel kali ini, Makmur akan mengajak kamu untuk membahas […]
Hai, Sobat Makmur! Untuk mendapatkan hasil yang optimal dengan risiko yang terukur, kamu harus menyesuaikan profil risiko investasi dengan instrumen investasi yang sesuai. Berdasarkan profil risikonya, jenis investor dibagi menjadi 3 kategori, salah satunya tipe investor moderat. Setelah sebelumnya membahas mengenai investor agresif, pada artikel kali ini, Makmur akan mengajak kamu untuk mengenal lebih dalam […]
Hai, Sobat Makmur! Dalam dunia pasar modal dikenal adanya istilah rebalancing. Rebalancing akan mengubah anggota atau konstituen dari indeks utama Bursa Efek Indonesia (BEI). Rebalancing indeks menjadi momentum penting yang wajib dicermati oleh Manajer Investasi (MI) karena akan menjadi acuan dalam menentukan portofolio reksa dana. Pada artikel kali ini, Makmur akan mengajak kamu berkenalan lebih […]