Artikel

Memahami Dampak Penurunan Suku Bunga Terhadap Kinerja Reksa Dana

author
Content Management
author
13 Agustus 2024
Facebook
Instagram
Tiktok
blog-detail

Hai, Sobat Makmur! Sejumlah bank sentral dunia diperkirakan mulai menurunkan suku bunga acuannya pada semester kedua tahun ini. Sebut saja Bank Sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed) yang diperkirakan memangkas suku bunganya mulai September 2024. Pada artikel kali ini, Makmur akan membahas mengenai dampak kebijakan pemangkasan suku bunga acuan terhadap kinerja reksa dana. Kira-kira, jenis reksa dana apa yang paling terdampak kebijakan penurunan suku bunga? Yuk disimak!

Mengapa Suku Bunga Naik/Turun?

Sebelum mengulas dampak kebijakan suku bunga ke reksa dana, ada baiknya Sobat Makmur mengetahui mengenai apa itu kebijakan suku bunga. Kebijakan suku bunga merupakan kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral suatu negara. Di Indonesia, kebijakan suku bunga ditetapkan oleh Bank Indonesia (BI), dimana suku bunga acuannya dikenal dengan nama BI rate.

Bank sentral memiliki wewenang dalam menaikkan atau menurunkan suku bunga. Kenaikan tingkat suku bunga acuan seringkali diputuskan untuk mengendalikan berbagai faktor ekonomi, seperti mengendalikan inflasi hingga menjaga nilai tukar mata uang dalam negeri. Sementara penurunan suku bunga sering diambil untuk merespons kondisi ekonomi tertentu seperti mendorong pertumbuhan ekonomi dan mendukung stabilitas keuangan.

Pada sisa tahun ini, sejumlah bank sentral dunia mulai menurunkan suku bunga acuannya. Bank of Canada (BoC) misalnya, memangkas suku bunganya sebesar 25 basis points (bps) pada Juli 2024 menjadi 4,5%. Ini merupakan pemotongan suku bunga dalam kurun waktu dua bulan secara berturut-turut. Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed juga mulai memberi sinyal pemangkasan suku bunganya mulai September 2024. Pemangkasan suku bunga ini seiring dengan kondisi inflasi yang sudah mendekati target 2%. Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan, pemangkasan suku bunga yang akan dilakukan nantinya diperkirakan hanya sebesar 25 basis points (bps). Di sisi lain, BI juga telah memberi sinyal bakal menurunkan BI rate pada kuartal IV-2024. Penurunan suku bunga ini seiring dengan inflasi dalam negeri yang terkendali dan pertumbuhan ekonomi yang terjaga.

Dampak Penurunan Suku Bunga ke Reksa Dana

Kebijakan suku bunga bank sentral menjadi salah satu sentimen yang cukup penting dicermati dalam berinvestasi. Sebab, naik atau turunnya suku bunga acuan akan mempengaruhi kinerja portofolio investasi, tak terkecuali reksa dana. Berikut ulasannya.

Ketika suku bunga turun, harga obligasi akan cenderung naik, begitu juga sebaliknya. Sebab, penurunan tingkat suku bunga acuan akan menyebabkan bunga tabungan dan deposito di perbankan menjadi tidak menarik. Penurunan suku bunga akan membuat investor lebih tertarik berinvestasi di instrumen obligasi dibandingkan dengan menaruh uangnya di deposito. Dalam kondisi ini, reksa dana pendapatan tetap menjadi reksa dana yang paling diuntungkan, karena merupakan reksa dana yang mayoritas portofolionya merupakan efek yang bersifat utang (obligasi).

Secara tidak langsung, penurunan suku bunga juga akan berdampak ke reksa dana saham. Penurunan suku bunga akan membuat investor mencari alternatif lain dengan imbal hasil yang lebih tinggi dari deposito, yakni pasar saham. Secara teori, meningkatnya permintaan saham di bursa akan menyebabkan harga saham mengalami kenaikan.

Selain itu, penurunan suku bunga juga akan meningkatkan kinerja sejumlah emiten (perusahaan yang sahamnya tercatat di bursa). Sebab, pemangkasan suku bunga akan diikuti oleh penurunan suku bunga kredit. Hal ini membuat emiten bisa mendapatkan pendanaan dengan biaya yang lebih rendah. Pada akhirnya, pendanaan yang murah ini berpotensi mendorong laba bersih emiten yang bermuara pada meningkatnya harga saham.

Berbeda dengan reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana saham, kebijakan penurunan suku bunga berpotensi memberatkan kinerja reksa dana pasar uang. Untuk diketahui, portofolio reksa dana jenis ini berisi mayoritas produk pasar uang seperti deposito. Ketika Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan, maka bank juga akan menurunkan suku bunga pinjaman serta deposito. Hal ini bisa membuat imbal hasil reksa dana pasar uang menjadi semakin kecil. Namun, reksa dana pasar uang tetap bisa menjadi pilihan yang tepat bagi kamu yang membutuhkan likuiditas jangka pendek. 

Sementara untuk reksa dana campuran, dampak penurunan suku bunga akan tergantung dari komposisi portofolionya. Dalam mengelola reksa dana campuran, Manajer Investasi (MI) cukup fleksibel dalam mengatur portofolio. Misal, dalam kondisi pasar saham yang sedang bagus, MI bisa menambah porsi kepemilikan di saham. Namun, jika pasar obligasi sedang positif, MI bisa mengurangi porsi kepemilikan saham dan memperbanyak porsi kepemilikan di obligasi.

Perhatikan Aspek Lain

Dari artikel tersebut, Sobat Makmur bisa memahami bahwa suku bunga menjadi salah satu aspek yang cukup berdampak terhadap kinerja reksa dana. Akan tetapi, ada beberapa aspek yang harus kamu perhatikan sebelum memulai berinvestasi reksa dana.

  1. Menganalisis Kondisi Pasar
    Sebagai seorang investor, kamu harus mampu menganalisis arah kebijakan yang mempengaruhi kondisi pasar. Misal, ketika inflasi sedang tinggi, ada kecenderungan bank sentral akan menaikkan suku bunga. Kenaikan suku bunga ini bisa kamu manfaatkan dengan membeli reksa dana pasar uang. Atau, ketika akhir tahun biasanya terjadi window dressing, yakni fenomena naiknya harga saham berfundamental bagus. Kamu bisa memanfaatkan kondisi ini untuk masuk ke reksa dana saham.
  2. Analisis dan Evaluasi Portofolio
    Untuk mengetahui apakah portofoliomu berkinerja baik, kamu harus melakukan analisis dan evaluasi secara berkala. Untuk mengevaluasi portofolio, kamu bisa mencermati benchmark yang tertuang dalam fund fact sheet reksa dana. Setelah mengetahui apakah portofolio berkinerja baik atau tidak, kamu dapat menentukan langkah evaluasi. Sebab, kinerja masa lalu tidak selalu mencerminkan kinerja di masa depan.
  3. Diversifikasi Aset
    Kamu pasti sudah familiar dengan pepatah “Jangan menaruh seluruh kekayaanmu dalam satu keranjang”. Diversifikasi dapat membantu kamu untuk meminimalkan kerugian dan memaksimalkan keuntungan dalam berinvestasi. Salah satu investor kenamaan dunia yang sukses dengan strategi diversifikasi adalah David Tepper, pendiri Appaloosa Management.

Sobat Makmur, setelah membaca artikel di atas pastinya kamu semakin yakin untuk berinvestasi reksa dana. Namun, jangan lupa untuk menentukan tujuan investasi dengan jelas dan juga memahami profil risiko investasi terlebih dahulu. Setelah itu, pilihlah reksa dana yang sesuai dengan tujuanmu di aplikasi Makmur. Sobat Makmur bisa membeli reksa dana pilihanmu dengan memanfaatkan promo August Financial Freedom 2024, promo Semua Bisa Makmur, dan promo Semakin Makmur.


Kamu juga bisa memanfaatkan promo-promo Makmur yang tertera pada link di bawah ini untuk mendapatkan keuntungan tambahan dan menemani perjalanan investasimu dalam mencapai tujuan finansial di masa depan.

Link: Promo-Promo di Makmur

Yuk, unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu.

Download Makmur

Perlu diketahui, selain melalui ponsel, kamu juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.

Web Aplikasi Makmur

Kamu juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link berikut:

Website: Makmur.id


Editor: Benrik Anthony (bersertifikasi WAPERD dan WMI)

Penulis: Akhmad Sadewa Suryahadi

Bagikan
Facebook
Instagram
Tiktok
Artikel lainnya
Artikel

Kenali Strategi Investasi Ala Ray Dalio yang Menjadi Penasihat Investasi Danantara

Hai, Sobat Makmur! Kabar menarik datang dari dunia investasi nasional. Ray Dalio, pendiri Bridgewater Associates sekaligus salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia investasi, kini resmi ditunjuk sebagai dewan penasihat investasi Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara). Penunjukan ini bukan hanya langkah strategis bagi Indonesia, tetapi juga mempertegas komitmen negara dalam memperkuat posisinya […]

author
Content Management
calendar
24 April 2025
Artikel

Rupiah Melemah? Ini Strategi Investasi untuk Lindungi Portofolio Kamu

Hai, Sobat Makmur! Nilai tukar rupiah tidak hanya menggambarkan stabilitas ekonomi nasional, tetapi juga menunjukkan bagaimana investor global menilai kekuatan fundamental domestik. Dalam beberapa waktu terakhir, rupiah menunjukkan tren pelemahan terhadap United States Dollar (USD), yang tentu perlu dicermati oleh para investor, khususnya dari sisi manajemen risiko nilai tukar. Di artikel ini, Makmur akan mengulas […]

author
Content Management
calendar
23 April 2025
Artikel

Obligasi RI Tetap Diminati di Tengah Outflow, Reksa Dana Ini Bisa Dicermati

Hai, Sobat Makmur! Pasar keuangan Indonesia sedang mengalami pergerakan yang fluktuatif. Di tengah tekanan global dan ketidakpastian suku bunga, investor asing melakukan aksi jual besar-besaran di pasar saham dan instrumen jangka pendek. Namun menariknya, investor asing tetap berinvestasi pada obligasi pemerintah. Fenomena ini menyimpan banyak insight penting, khususnya buat kamu yang ingin tetap cermat menghadapi […]

author
Content Management
calendar
22 April 2025
Artikel

ADB Proyeksi Kelas Menengah Terhimpit, Ini Kiat Investasi yang Tepat

Hai, Sobat Makmur! Perekonomian Indonesia memang masih menunjukkan pertumbuhan, tapi ada sinyal penting yang perlu kita cermati. Asian Development Bank (ADB) memproyeksikan perekonomian Indonesia melambat tahun ini. Salah satu penyebabnya dari tekanan pada kelas menengah, yang selama ini jadi penopang utama ekonomi nasional. Pada artikel ini, Makmur akan mengajak kamu memahami lebih dalam apa yang […]

author
Content Management
calendar
21 April 2025
Artikel

Tak Hanya Emas, Ini Pilihan Instrumen Investasi yang Tepat untuk Pemula

Hai, Sobat Makmur! Dalam beberapa waktu terakhir, minat masyarakat dalam berinvestasi emas menunjukkan peningkatan yang signifikan. Hal ini tercermin dari antrean panjang di berbagai gerai penjualan logam mulia. Emas menjadi pilihan karena pergerakan harganya yang relatif stabil dan cenderung meningkat dalam jangka panjang, sehingga dapat dijadikan sebagai aset pelindung nilai (safe haven). Namun, emas tentu […]

author
Content Management
calendar
17 April 2025
Artikel

Asing Masih Outflow dari Pasar Saham, Reksa Dana Pendapatan Tetap Jadi Alternatif Aman

Hai, Sobat Makmur! Setelah libur Lebaran, pasar saham Indonesia kembali dibuka dengan pergerakan yang volatile. Meskipun IHSG berhasil menguat, investor asing justru terus melanjutkan aksi jualnya. Di saat yang sama, rupiah juga mengalami tekanan akibat ketidakpastian global dan gejolak geopolitik. Kondisi ini membuat investor mempertimbangkan kembali posisi saham apakah masih relevan untuk dipertahankan, atau saatnya […]

author
Content Management
calendar
16 April 2025
Bergabunglah dengan lebih dari 500 ribu investor yang telah berinvestasi di Makmur
ios-app-storeandroid-googleplay-store
Hak Cipta ©2019 - 2025 PT Inovasi Finansial Teknologi
PT INOVASI FINANSIAL TEKNOLOGI (Makmur) adalah perusahaan Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Semua investasi mengandung risiko dan kemungkinan kerugian nilai investasi. Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja di masa depan. Simulasi investasi disediakan untuk tujuan informasi dan ilustrasi. Reksa dana adalah produk Manajer Investasi (MI) dan bukan produk APERD. APERD tidak bertanggung jawab atas pengelolaan portofolio yang dilakukan oleh MI.