Hai, Sobat Makmur! Konsep kesetaraan gender telah membuat peran perempuan semakin konkrit di segala bidang, termasuk di dunia pasar modal. Tak heran, kini banyak bermunculan sosok perempuan yang berhasil menjadi triliuner berkat usahanya di pasar modal. Pada artikel kali ini, Makmur akan mengajak kalian berkenalan dengan sosok superinvestor lainnya yakni Abigail Johnson, yang saat ini menjadi investor wanita terkaya di dunia. Yuk, disimak!
Abigail memiliki nama lengkap Abigail Pierrepont Johnson, lahir pada 19 Desember 1961 di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat (AS). Abigail yang memiliki nama panggilan Abby ini merupakan putri dari Edward C. Johnson III, CEO dari Fidelity Investments, salah satu perusahaan investasi terbesar di dunia. Dari kecil, Abigail tumbuh dalam lingkungan yang kental dengan dunia keuangan dan investasi, yang kelak membentuk karirnya di masa depan. Ketertarikannya pada dunia pasar modal bermula saat Abigail mengunjungi ayahnya saat bekerja. Abigail merasa tertarik dengan energi, atmosfer, dan hiruk pikuk ruang trading saham. Abigail bersekolah di Hobart and William Smith Colleges, di mana dia mendapatkan gelar sarjana sejarah seni (art history) pada 1984. Abigail kemudian melanjutkan studi di Harvard Business School untuk mendapatkan gelar Master of Business Administration (MBA) pada tahun 1988
Meski terlahir dalam keluarga kaya, Abigail dididik untuk memahami nilai kerja keras tanpa mendompleng nama besar keluarganya. Usai menyelesaikan pendidikan magister, Abigail bergabung dengan Fidelity pada tahun 1988. Meskipun bekerja di perusahaan keluarga, Abigail tidak langsung menduduki posisi teratas (top management). Dia memulai karirnya dengan posisi sebagai analis ekuitas. Kala itu, Abigail memperoleh tugas untuk menganalisis sejumlah sektor seperti real estate dan sektor ritel. Ia kemudian diberi peran sebagai manajer portofolio dan bekerja pada divisi reksa dana, dimana keputusan investasi Abigail mulai mempengaruhi kinerja Fidelity. Dari situlah kariernya di pasar modal mulai menanjak. Posisinya sebagai manajer portofolio memberikan kesempatan untuk menunjukkan keahliannya dalam mengambil keputusan investasi yang menguntungkan.
Pada tahun 1997, Abigail dipromosikan menjadi Associate Director Senior dan Wakil Presiden divisi ekuitas. Lalu pada tahun 2001, Abigail dipromosikan menjadi Presiden Fidelity Asset Management, anak perusahaan Fidelity Investments. Pada tahun 2012, Abigail diangkat sebagai presiden Fidelity, yang memperkuat posisinya sebagai calon pewaris kepemimpinan perusahaan. Dua tahun kemudian, yakni pada 2014, Abigail resmi menggantikan posisi ayahnya, Edward C. Johnson III, sebagai CEO Fidelity Investments.
Di bawah kepemimpinannya, Fidelity tidak hanya bertahan di tengah persaingan usaha yang ketat, tetapi juga mengalami perkembangan pesat. Salah satu gebrakan Abigail adalah melakukan transformasi bisnis di Fidelity. Secara perlahan, Abigail mengurangi ketergantungan Fidelity pada reksa dana tradisional dan mulai mendiversifikasi aliran pendapatan Fidelity dari bisnis penasihat keuangan, layanan brokerage, dan modal ventura. Fidelity di bawah komando Abigail juga meluncurkan produk-produk baru yang secara khusus ditujukan untuk generasi milenial, yang merupakan komposisi demografi terbesar di masa depan. Menurut Abigail, generasi ini tidak menyukai instrumen investasi yang mengandung biaya tinggi. Pada tahun pertama Abigail memimpin, Fidelity memperoleh laba lebih dari US$5 miliar untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Hingga Juni 2024, Fidelity Investments memiliki dana kelolaan alias asset under management (AUM) sebesar US$5,4 triliun. Angka ini menjadikan Fidelity sebagai salah satu perusahaan pengelola aset dan reksa dana terbesar di dunia.
Kemahiran Abigail bukan hanya membawa Fidelity menjadi perusahaan pengelola aset terbesar, tetapi juga berhasil membawa dirinya ke dalam jajaran investor paling kaya di dunia. Majalah Forbes mencatat Abigail masuk dalam 400 orang paling kaya di Amerika Serikat, yakni berada di urutan 40. Per Oktober 2024, nilai kekayaan bersih atau net worth dari Abigail mencapai US$31,3 miliar. Tak hanya dari sisi kekayaan saja, kiprah dan pemikiran Abigail juga cukup diperhitungkan. Majalah American Banker menempatkan Abigail di posisi kedua sebagai The Most Powerful Women in Finance. Tentunya, kesuksesan Abigail tidak terlepas dari sejumlah strategi dalam membesut Fidelity
1. Diversifikasi Portofolio
Abigail Johnson sangat menekankan pentingnya diversifikasi sebagai strategi investasi utama. Dengan diversifikasi, investor tidak terlalu bergantung pada kinerja satu jenis aset atau sektor tertentu. Di bawah kepemimpinannya, Fidelity menawarkan berbagai produk investasi, termasuk reksa dana, reksa dana indeks, Exchange-Traded Fund (ETF), dan produk-produk lain untuk memberi investor pilihan yang lebih luas dan mengurangi risiko volatilitas pasar.
2. Beradaptasi dengan Teknologi
Sebagai pemimpin yang progresif dan visioner, Abigail mendorong penggunaan teknologi modern seperti kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dan big data untuk meningkatkan proses pengambilan keputusan investasi. Teknologi ini digunakan untuk menganalisis data pasar, memprediksi tren investasi, dan membantu manajer portofolio membuat keputusan yang lebih tepat. Dia bahkan mendorong perusahaan untuk mengadopsi teknologi baru dan memanfaatkan revolusi digital dalam industri keuangan. Di Fidelity, pemanfaatan teknologi ini memungkinkan perusahaan untuk lebih efektif dalam mengelola risiko dan mengidentifikasi peluang investasi baru.
3. Sabar dan Konsisten
Kesuksesan Abigail, baik dalam memimpin Fidelity maupun dalam mengumpulkan pundi-pundi kekayaan, tidak dicapai dalam waktu semalam. Abigail membangun karier dan reputasi yang solid melalui kerja keras dan dedikasi selama bertahun-tahun. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya bersikap sabar dan tidak terburu-buru dalam membuat keputusan investasi. Dalam kata lain, perlu waktu yang cukup lama untuk memahami pasar dan membangun strategi yang sesuai dengan tujuan investasi kamu. Untuk itulah diperlukan kesabaran dan konsistensi dalam berinvestasi.
Nah, Sobat Makmur, itu dia penjelasan mengenai kisah hidup inspiratif Abigail Johnson. Sebagai salah satu wanita paling berpengaruh di pasar modal, tentunya kisah Abigail bisa Sobat Makmur jadikan sumber inspirasi dalam berinvestasi. Selain Abigail Johnson, kamu juga bisa mencontoh strategi investasi dari superinvestor lain seperti Ken Griffin, Howard Marks, Seth Klarman, hingga George Soros.
Untuk menjadi investor berkualitas kamu juga harus mengenali profil risiko dan juga memilih instrumen investasi yang tepat. Salah satu instrumen investasi yang bisa kamu pilih adalah reksa dana. Sebab, dana yang kamu investasikan di instrumen reksa dana akan dikelola secara profesional oleh manajer investasi (MI) sehingga kamu tidak perlu repot mengelola portofolio sendiri. Kamu bisa menggunakan sejumlah promo menarik untuk memaksimalkan kinerja portofoliomu seperti promo Outsatnding October 2024, promo Semua Bisa Makmur, dan promo Semakin Makmur.
Kamu juga bisa memanfaatkan promo-promo Makmur yang tertera pada link di bawah ini untuk mendapatkan keuntungan tambahan dan menemani perjalanan investasimu dalam mencapai tujuan finansial di masa depan.
Link: Promo-Promo di Makmur
Yuk, unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu.
Perlu diketahui, selain melalui ponsel, kamu juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.
Kamu juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link berikut:
Website: Makmur.id
Editor: Benrik Anthony (bersertifikasi WAPERD dan WMI)
Penulis: Akhmad Sadewa Suryahadi
Hai, Sobat Makmur! Akhir tahun biasanya menjadi periode yang cemerlang bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Akan tetapi, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pergerakan IHSG di akhir tahun ini cukup menantang, dimana IHSG sempat mengalami penurunan yang cukup signifikan. Pada artikel kali ini, Makmur akan membahas mengenai prospek IHSG ke depan dan pilihan investasi yang bisa […]
Hai, Sobat Makmur! Menjelang akhir tahun 2024, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali melemah. Seperti dua sisi mata uang, pelemahan nilai tukar rupiah membawa dampak negatif dan positif terhadap sejumlah sektor. Dalam artikel kali ini, Makmur akan membahas mengenai pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan saham sektor mana saja yang terimbas dampak […]
Hai, Sobat Makmur! Menjelang 2025, ada sejumlah sentimen yang wajib kamu cermati, salah satunya yakni rencana China untuk menebar sejumlah stimulus. Sebagai salah satu negara dengan pengaruh yang cukup besar terhadap pasar modal, paket stimulus China menjadi sentimen yang ditunggu-tunggu oleh investor, karena berdampak pada arus modal dan pergerakan harga aset investasi. Pada artikel kali […]
Hai, Sobat Makmur! Apakah kamu pernah mendengar nama Paul Tudor Jones II? Jones adalah nama yang tak asing lagi di dunia investasi. Jones dikenal sebagai salah satu trader paling sukses di era modern, dengan perjalanan karier dan kisah hidup yang penuh inspirasi. Pada artikel kali ini, Makmur akan mengajak kamu berkenalan dengan perjalanan hidup Paul […]
Hai, Sobat Makmur! Dalam berinvestasi, kamu pasti memiliki target atau tujuan yang dipasang. Untuk memastikan apakah kinerja portofolio masih sesuai (inline) dengan tujuan, kamu harus melakukan evaluasi portofolio. Dalam artikel ini, Makmur akan mengajak kamu untuk mengenal pentingnya evaluasi portofolio dan cara melakukan evaluasi portofolio. Yuk, disimak! Apa Itu Evaluasi Portofolio? Evaluasi portofolio investasi adalah […]
Hai, Sobat Makmur! Seperti yang sudah kita ketahui sebelumnya, tahun depan pemerintah akan menaikkan pajak pertambahan nilai (PPN) dari semula 11% menjadi 12%. Di sisi lain, pemerintah juga baru saja mengumumkan adanya kenaikan rata-rata upah minimum provinsi (UMP) sebesar 6,5% yang juga akan dibarengi dengan kenaikan upah minimum regional (UMR). Kenaikan PPN yang dibarengi dengan […]