Artikel

Perhatikan 5 Hal Ini Sebelum Membeli Saham Perusahaan yang Akan IPO

author
Content Management
author
25 November 2024
Facebook
Instagram
Tiktok
blog-detail

Hai, Sobat Makmur! Jumlah saham perusahaan terbuka semakin meningkat setiap tahunnya. Hal ini tidak terlepas dari aksi penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) yang dilakukan perusahaan untuk mencari pendanaan di pasar modal. Bertambahnya jumlah saham yang melakukan IPO membuat saham yang menjadi pilihan investor semakin bervariasi. Dalam artikel hari ini, Makmur akan mengajak kamu untuk mengenal apa itu IPO dan apa saja hal yang perlu kamu perhatikan sebelum membeli saham perusahaan yang akan IPO. Yuk, disimak!

Apa itu IPO?

Sebelum masuk ke pembahasan inti, ada baiknya Sobat Makmur mengetahui terlebih dahulu apa itu IPO. IPO atau initial public offering adalah proses sebuah perusahaan menawarkan sahamnya kepada publik melalui pasar modal secara perdana. Melalui IPO, perusahaan dapat mengumpulkan dana tambahan untuk mendukung ekspansi, melunasi utang, atau membiayai proyek baru. Proses ini melibatkan penentuan harga saham, penunjukan underwriter (penjamin emisi), dan pendaftaran ke otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI). Setelah IPO, saham perusahaan akan diperdagangkan di pasar terbuka, yang memungkinkan masyarakat umum untuk menjadi pemegang saham.

Sepanjang tahun ini, gelaran IPO di BEI berjalan cukup semarak. Melansir website BEI, sepanjang tahun ini ada 39 saham yang sudah melantai di BEI. Jumlah ini berpotensi terus bertambah seiring dengan masih banyaknya perusahaan yang mengantre untuk IPO di BEI.

Mengutip laman e-IPO, salah satu perusahaan yang akan menggelar IPO adalah PT Adaro Andalan Indonesia Tbk dengan kode saham AADI. AADI merupakan bagian dari grup Adaro Energy, yang merupakan skema pemisahan usaha alias spin off dari PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) yang kini bersalin nama menjadi PT Alamtri Resources Indonesia Tbk.

Melansir prospektus yang diterbitkan AADI, perusahaan ini memasang harga penawaran awal (book building) di harga Rp 4.590 – Rp 5.900 dengan jumlah saham yang ditawarkan mencapai 7,78 juta lot atau 778 juta saham. Dengan menggunakan asumsi harga IPO akan menggunakan harga bata atas, maka nilai emisi dari IPO maksimal Rp4,59 triliun. AADI menjadi perusahaan yang menggelar IPO dengan nilai emisi terbesar tahun ini.

Cermati Hal Ini Sebelum Membeli Saham IPO

Membeli saham IPO menawarkan peluang untuk mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan awal perusahaan yang baru melantai di bursa. Salah satu daya tarik utama IPO adalah kemungkinan membeli saham dengan harga yang lebih rendah dibandingkan harga pasarnya setelah saham mulai diperdagangkan. Jika perusahaan yang baru IPO memiliki fundamental yang kuat, tak menutup kemungkinan harga sahamnya dapat naik signifikan dalam waktu singkat setelah melakukan IPO.

Jika kamu berminat untuk membeli saham perusahaan yang akan melakukan IPO, berikut 5 hal yang kamu harus cermati.

1. Kinerja dan Prospek Perusahaan

Sebelum memutuskan untuk membeli saham IPO, Sobat Makmur harus memastikan untuk meninjau laporan keuangan dan performa perusahaan secara historis. Kamu bisa melihat kinerja perusahaan dari prospektus yang diterbitkan. Prospektus biasanya menampilkan perbandingan kinerja keuangan perusahaan dalam 3 tahun terakhir. Ada sejumlah komponen yang harus kamu cermati, seperti pertumbuhan pendapatan, laba bersih, komponen beban, dan margin keuntungan. Jika dalam 3 tahun pendapatan dan laba bersih suatu perusahaan cenderung naik, maka ada kecenderungan perusahaan tersebut memiliki fundamental yang baik. 

Kamu juga harus mencermati industri perusahaan incaranmu beroperasi, apakah memiliki prospek yang menjanjikan. Prospektus IPO biasanya menyebutkan risiko utama, tantangan, dan peluang bisnis yang dihadapi oleh perusahaan. Analisis juga strategi bisnis perusahaan, apakah selaras dengan tren pasar. Misal, kamu berminat mengikuti IPO perusahaan batubara. Sebagaimana diketahui, perusahaan jenis ini sangat bergantung pada harga batubara. Akan lebih baik jika perusahaan ini memiliki sumber pendapatan lain selain batubara sebagai upaya diversifikasi bisnis ketika harga Batubara sedang lesu. Diversifikasi juga menjamin kelangsungan usaha suatu perusahaan lebih berkelanjutan.

2. Harga dan Valuasi Saham

Harga saham perdana biasanya ditentukan oleh perusahaan underwriter berdasarkan valuasi perusahaan. Sebelum membeli saham yang akan IPO, Sobat Makmur bisa membandingkan harga sahamnya dengan perusahaan sejenis yang telah melantai sebelumnya di BEI. Hal ini guna memastikan valuasi saham yang akan kamu beli tidak terlalu mahal. Kamu bisa mempelajari rasio-rasio valuasi saham seperti price-to-earnings (P/E) ratio dan price-to-book (P/B) value untuk mengetahui valuasinya. Jika nilai P/E perusahaan IPO lebih tinggi dari rata-rata sektornya atau perusahaan sejenis (peers), maka harga saham IPO tersebut bisa dibilang mahal, begitu pun sebaliknya. Harga saham IPO akan dianggap murah jika memiliki P/E ratio yang lebih rendah dari rata-rata sektornya.

3. Tujuan Penggunaan Dana IPO

Kamu juga bisa menemukan alokasi penggunaan dana IPO pada prospektus yang diterbitkan oleh perusahaan. Sebelum membeli saham IPO, Sobat Makmur diimbau untuk mencermati rencana penggunaan dana yang diperoleh dari IPO. Evaluasi apakah rencana tersebut dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Jika perusahaan melakukan IPO untuk tujuan ekspansi bisnis seperti menambah kapasitas pabrik, menambah kantor cabang, atau membeli peralatan baru, maka kamu bisa menimbang untuk membeli saham perusahaan tersebut. Hindari perusahaan yang tampaknya hanya mencari dana untuk menutup kerugian operasional atau untuk membayar utang. Sebab, mayoritas penggunaan dana IPO untuk pembayaran kewajiban (utang) kurang berdampak signifikan ke ekspansi dan kinerja perusahaan.

4. Tren dan Sentimen Pasar

Untuk memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan potensi kerugian, kamu harus memperhatikan kondisi dan sentimen pasar saat IPO berlangsung. Sebab, sentimen pasar dapat mempengaruhi permintaan saham IPO. Sebaiknya kamu menghindari membeli saham IPO saat pasar sedang tidak stabil (misal ketika terjadi resesi atau kejadian lain seperti pandemi) karena harga saham kemungkinan akan turun setelah listing perdana.

5. Rekam Jejak Manajemen dan Perusahaan Underwriter

Hindari membeli saham IPO dari perusahaan yang manajemennya pernah terlibat dalam kasus penipuan, fraud, atau skandal lainnya. Sebab, manajemen yang transparan dan responsif terhadap pemegang saham adalah hal yang wajib untuk menciptakan pertumbuhan perusahaan terbuka yang berkelanjutan. Oleh sebab itu, Sobat Makmur harus bersikap teliti dan skeptis terkait pengalaman dan rekam jejak manajemen, termasuk riwayat mereka di perusahaan sebelumnya (jika ada). Selain mencermati rekam jejak manajemen perusahaan, Sobat Makmur juga bisa mencermati reputasi perusahaan underwriter yang bertugas membawa perusahaan melantai di BEI. Underwriter bertanggung jawab memastikan dokumen IPO sesuai regulasi. Selain itu, underwriter yang profesional biasanya akan memilih calon emiten dengan seleksi yang ketat, dengan kata lain perusahaan yang akan IPO adalah perusahaan yang kinerja dan manajemennya sudah teruji. Dengan memilih IPO yang ditangani underwriter terpercaya, risiko investasi saham IPO dapat diminimalkan.

Nah Sobat Makmur, itu dia beberapa hal yang harus kamu cermati sebelum membeli saham IPO. Meski menawarkan potensi kenaikan harga setelah melantai di BEI, kamu harus ingat bahwa saham IPO memiliki risiko utama yaitu ketidakpastian harga setelah peluncuran. Ketika saham mulai diperdagangkan secara publik, harganya bisa sangat fluktuatif, tergantung pada sentimen pasar dan campur tangan investor dan fund besar. Dalam beberapa kasus, harga saham IPO bahkan dapat turun di bawah harga penawaran. Tak jarang, banyak saham yang belum lama melakukan namun sudah masuk ke dalam papan pemantauan khusus. Oleh sebab itu, membeli saham IPO biasanya dilakukan oleh investor dengan toleransi risiko tinggi.

Namun, Sobat Makmur tak usah khawatir. Jika kamu masih ragu untuk membeli saham IPO, kamu bisa memilih instrumen investasi yang lebih aman dan simple, yakni reksa dana. Dengan berinvestasi di reksa dana, dana milikmu akan dikelola secara profesional oleh Manajer Investasi (MI). MI bertugas menentukan aset yang akan dimasukkan ke dalam portofolio reksa dana, seperti saham, obligasi, atau instrumen pasar uang, tergantung pada jenis reksa dana yang kamu pilih. Pemilihan aset ini dilakukan berdasarkan analisis mendalam serta mempertimbangkan berbagai aspek makroekonomi untuk memastikan pengelolaan investasi yang optimal.

Di Makmur, kamu bisa juga memilih lebih dari 100 produk reksa dana pilihan lainnya baik itu reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, maupun reksa dana campuran. Sobat Makmur juga bisa memaksimalkan kinerja portofolio dengan memanfaatkan sejumlah promo dari Makmur seperti promo November Growth, promo Semua Bisa Makmur, dan promo Semakin Makmur.


Kamu juga bisa memanfaatkan promo-promo Makmur yang tertera pada link di bawah ini untuk mendapatkan keuntungan tambahan dan menemani perjalanan investasimu dalam mencapai tujuan finansial di masa depan.

Link: Promo-Promo di Makmur

Yuk, unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu.

Download Makmur

Perlu diketahui, selain melalui ponsel, kamu juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.

Web Aplikasi Makmur

Kamu juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link berikut:

Website: Makmur.id


Editor: Benrik Anthony (bersertifikasi WAPERD dan WMI)
Penulis: Akhmad Sadewa Suryahadi

Bagikan
Facebook
Instagram
Tiktok
Artikel lainnya
Artikel

Akan Segera Melantai di Bursa, Intip Prospek Adaro Andalan Indonesia (AADI)

Hai, Sobat Makmur! Sebentar lagi pasar modal Indonesia akan diramaikan dengan hadirnya saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) yang akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 5 Desember 2024. Kehadiran AADI tentu menambah daftar panjang saham perusahaan tambang batubara yang melantai di BEI. Pada artikel kali ini, Makmur akan mengajak kamu untuk […]

author
Content Management
calendar
03 December 2024
Artikel

PPN Naik Jadi 12% Tahun Depan, Begini Dampaknya ke Perekonomian dan Pasar Modal

Hai, Sobat Makmur! Kalian pasti sudah mendengar wacana pemerintah untuk menaikkan pungutan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% tahun depan. Kenaikan tarif PPN dapat memberikan berbagai dampak terhadap pola konsumsi masyarakat. Dalam artikel kali ini, Makmur akan mengajak kalian untuk memahami dampak kenaikan PPN terhadap perekonomian hingga pasar modal. Pastinya artikel ini akan berguna bagi […]

author
Content Management
calendar
03 December 2024
Artikel

Mengenal Strategi Investasi Bill Ackman, Sang Investor Aktivis Penganut Value Investing

Hai, Sobat Makmur! Kamu pasti sudah tidak asing dengan istilah value investing. Value investing adalah strategi memilih saham dengan melihat nilai intrinsik sebuah perusahaan. Strategi value investing terbukti berhasil diterapkan oleh sejumlah investor kenamaan dunia, salah satunya adalah Bill Ackman. Pada artikel kali ini, Makmur akan mengajak kamu mengenal lebih dekat sosok Bill Ackman dan […]

author
Content Management
calendar
29 November 2024
Artikel

Ini 5 Alasan Kenapa Kamu Harus Berinvestasi Sedini Mungkin

Hai, Sobat Makmur! Salah satu kesalahan terbesar dalam berinvestasi adalah terus menunda keputusan berinvestasi. Padahal, berinvestasi sebaiknya dilakukan sedini mungkin dan tidak harus menunggu usia matang. Sebab, semakin cepat kamu berinvestasi, semakin cepat pula kamu memetik hasilnya. Pada artikel kali ini, Makmur akan membahas kenapa kamu harus memulai berinvestasi sejak muda dan sedini mungkin. Yuk, […]

author
Content Management
calendar
21 November 2024
Artikel

Pasar Sedang Terkoreksi, Ini Tips Mengelola Emosi Agar Tetap Tenang dan Rasional

Hai, Sobat Makmur! Mendapatkan keuntungan (gain) pasti menjadi target kamu dalam berinvestasi. Akan tetapi, ada kalanya portofolio investasimu mengalami penurunan akibat kondisi pasar modal yang sedang lesu. Seperti yang terjadi saat ini, dimana pasar saham mengalami penurunan cukup signifikan akibat diterpa sejumlah sentimen negatif. Tak jarang kondisi ini membuat sebagian investor terkejut, panik, dan akhirnya […]

author
Content Management
calendar
21 November 2024
Artikel

Buat yang Masih Bingung, Ini 5 Pertanyaan Umum Seputar Investasi Reksa Dana

Hai, Sobat Makmur! Berinvestasi menjadi salah satu cara untuk mencapai target atau tujuan finansial. Untuk mencapai target finansial yang sudah ditentukan, kamu harus memilih instrumen investasi yang tepat. Salah satu instrumen yang bisa kamu pilih adalah reksa dana. Namun, saat ini kamu mungkin masih bingung dan memiliki pertanyaan seputar investasi reksa dana. Pada artikel kali […]

author
Content Management
calendar
19 November 2024
Bergabunglah dengan lebih dari 500 ribu investor yang telah berinvestasi di Makmur
ios-app-storeandroid-googleplay-store
Hak Cipta ©2019 - 2024 PT Inovasi Finansial Teknologi
PT INOVASI FINANSIAL TEKNOLOGI (Makmur) adalah perusahaan Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Semua investasi mengandung risiko dan kemungkinan kerugian nilai investasi. Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja di masa depan. Simulasi investasi disediakan untuk tujuan informasi dan ilustrasi. Reksa dana adalah produk Manajer Investasi (MI) dan bukan produk APERD. APERD tidak bertanggung jawab atas pengelolaan portofolio yang dilakukan oleh MI.