Hai, Sobat Makmur! Pemerintah telah resmi menerapkan program makan bergizi gratis (MBG) pada Senin (6/1). Ini merupakan program unggulan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming, yang dilaksanakan tepat 78 hari setelah Prabowo dilantik menjadi Presiden. Dalam pelaksanaannya, program makan bergizi gratis ini melibatkan sejumlah sektor. Dalam artikel kali ini, Makmur akan membahas mengenai sektor-sektor yang akan diuntungkan dalam program makan bergizi gratis. Pastinya artikel ini akan bermanfaat bagi kamu dalam berinvestasi. Yuk, disimak!
Makan bergizi gratis merupakan salah satu program unggulan dari Presiden Prabowo saat memulai kampanye sebagai calon presiden pada 2024. Program ini menjadi salah satu upaya pemerintah untuk memberikan kehidupan yang layak bagi masyarakat dan meningkatkan kualitas gizi anak Indonesia. Program ini akan dilakukan secara bertahap hingga mencapai 82,9 juta penerima pada 2029. Untuk, tahun pertama, anggaran yang dialokasikan sebesar Rp71 triliun dalam APBN 2025.
Dalam tahap awal, pemerintah mulai memberikan makan bergizi gratis bagi anak sekolah, anak di bawah lima tahun (balita), ibu hamil, dan ibu menyusui yang berada di 190 titik pada 26 provinsi di Indonesia. Akan ada 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur MBG yang siap beroperasi berdasarkan informasi dari Badan Gizi Nasional (BGN). Dapur-dapur tersebut tersebar di 26 provinsi, yakni Aceh, Bali, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Nusa Tenggara Timur, hingga Papua Barat dan Papua Selatan.
Dalam pelaksanaannya, program makan bergizi gratis melibatkan berbagai sektor, karena keberhasilannya membutuhkan kolaborasi lintas bidang. Beberapa sektor mulai dari sektor barang konsumsi primer hingga sektor logistik diyakini akan meraup untuk dari pelaksanaan program makan bergizi gratis. Program ini diperkirakan akan memberikan keuntungan bagi sektor-sektor tersebut dan berpotensi meningkatkan kinerja perusahaan-perusahaan terkait, khususnya yang sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia, yang pada akhirnya dapat mendorong kenaikan harga sahamnya. Berikut sejumlah sektor yang berpotensi diuntungkan.
1. Sektor Barang Konsumsi Primer
Sektor barang konsumsi primer (consumer staples) menjadi sektor yang paling diuntungkan dari program makan bergizi gratis. Perusahaan sektor ini memproduksi bahan pokok seperti beras, minyak goreng, tepung, dan produk olahan makanan pokok. Produk-produk dari sektor ini menjadi kebutuhan utama dalam penyediaan makanan. Permintaan produk bahan pokok akan meningkat untuk mendukung distribusi makanan bergizi dalam program tersebut. Hal ini berpotensi mendongkrak pendapatan dan profitabilitas perusahaan-perusahaan di sektor ini. Perusahaan yang memiliki kapasitas produksi besar atau memiliki akses ke bahan baku lokal akan mendapatkan keuntungan kompetitif. Beberapa saham yang berpotensi mendapat katalis positif yakni saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI), dan PT Wahana Inti Makmur Tbk (NASI).
2. Sektor Poultry (Unggas)
Salah satu tujuan program makan bergizi gratis adalah pemenuhan protein hewani ke masyarakat yang berasal dari ayam dan telur. Hal ini bisa meningkatkan permintaan produk unggas. Permintaan yang meningkat dapat mendorong penjualan perusahaan poultry (unggas), terutama jika pemerintah atau penyelenggara program menjalin kerja sama dengan produsen unggas besar untuk memasok kebutuhan tersebut. Dalam jangka panjang, investor akan melihat peluang pertumbuhan yang stabil dari permintaan yang didorong oleh program makan bergizi gratis. Perusahaan yang berpeluang mendapat untung yakni PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA), dan juga PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN).
3. Sektor Dairy (Pegolahan Susu)
Saham-saham pengolah susu seperti PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk (ULTJ), PT Diamond Food Indonesia Tbk (DMND), dan PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) juga berpotensi mendapat keuntungan dari program makan bergizi gratis. Ini karena susu merupakan salah satu sumber nutrisi utama yang dimasukkan dalam menu program makan bergizi. Pemerintah memasukkan susu sebagai bagian dari upaya meningkatkan asupan protein, kalsium, dan vitamin D pada masyarakat, terutama anak-anak. Hal ini akan meningkatkan permintaan terhadap produk susu, baik dalam bentuk susu segar, susu kemasan, maupun produk turunan.
4. Sektor Logistik dan Transportasi
Program makan bergizi gratis membutuhkan rantai distribusi yang efisien untuk memastikan makanan tiba dalam kondisi segar dan sesuai jadwal. Oleh karena itu, perusahaan logistik dan transportasi akan memainkan peran penting dalam program ini. Peningkatan volume pengiriman makanan akan menciptakan lonjakan permintaan bagi perusahaan logistik, terutama yang memiliki spesialisasi dalam pengangkutan makanan atau cold chain logistics. Sebab, makanan bergizi seperti produk susu, daging segar, atau buah-buahan membutuhkan penanganan dan penyimpanan di suhu khusus. Perusahaan yang sudah memiliki infrastruktur ini akan melihat pertumbuhan pendapatan seiring dengan peningkatan kebutuhan transportasi untuk program tersebut. Beberapa saham di sektor transportasi yang berpeluang mendapat berkah dari program makan siang bergizi diantaranya PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) dan PT Satria Antaran Prima Tbk (SAPX).
5. Sektor Agrikultur
Saham-saham perkebunan dan pertanian seperti PT Sinar Mas Agro Resources And Technology Tbk (SMAR), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG), PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), dan PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA) juga berpeluang mendulang keuntungan. Sebab, minyak goreng menjadi salah satu komponen pengolahan menu makan bergizi gratis, terlebih jika menu yang disajikan harus digoreng terlebih dahulu. Dengan dengan bergulirnya program makan bergizi, permintaan terhadap minyak sawit dapat meningkat, yang pada gilirannya mendongkrak kinerja perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor ini.
Nah, Sobat Makmur, itu dia beberapa sektor dan saham yang berpotensi diuntungkan dari program makan bergizi gratis. Dapat disimpulkan jika program ini cukup berdampak pada sejumlah saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, terutama dalam jangka panjang. Sobat Makmur juga bisa mencermati sejumlah reksa dana saham yang memiliki saham-saham ini dalam portofolionya. Berikut sejumlah reksa dana saham yang bisa kamu cermati :
Di Makmur, kamu bisa juga memilih lebih dari 100 produk reksa dana pilihan lainnya baik itu reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana pasar uang, maupun reksa dana campuran. Sobat Makmur juga bisa memaksimalkan kinerja portofolio dengan memanfaatkan sejumlah promo dari Makmur seperti promo New Year Investment, promo Semua Bisa Makmur, dan promo Semakin Makmur.
Kamu juga bisa memanfaatkan promo-promo Makmur yang tertera pada link di bawah ini untuk mendapatkan keuntungan tambahan dan menemani perjalanan investasimu dalam mencapai tujuan finansial di masa depan.
Link: Promo-Promo di Makmur
Yuk, unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu.
Perlu diketahui, selain melalui ponsel, kamu juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.
Kamu juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link berikut:
Website: Makmur.id
Editor: Benrik Anthony (bersertifikasi WAPERD dan WMI)
Penulis: Akhmad Sadewa Suryahadi
Hai, Sobat Makmur! Kabar menarik datang dari dunia investasi nasional. Ray Dalio, pendiri Bridgewater Associates sekaligus salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia investasi, kini resmi ditunjuk sebagai dewan penasihat investasi Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara). Penunjukan ini bukan hanya langkah strategis bagi Indonesia, tetapi juga mempertegas komitmen negara dalam memperkuat posisinya […]
Hai, Sobat Makmur! Nilai tukar rupiah tidak hanya menggambarkan stabilitas ekonomi nasional, tetapi juga menunjukkan bagaimana investor global menilai kekuatan fundamental domestik. Dalam beberapa waktu terakhir, rupiah menunjukkan tren pelemahan terhadap United States Dollar (USD), yang tentu perlu dicermati oleh para investor, khususnya dari sisi manajemen risiko nilai tukar. Di artikel ini, Makmur akan mengulas […]
Hai, Sobat Makmur! Pasar keuangan Indonesia sedang mengalami pergerakan yang fluktuatif. Di tengah tekanan global dan ketidakpastian suku bunga, investor asing melakukan aksi jual besar-besaran di pasar saham dan instrumen jangka pendek. Namun menariknya, investor asing tetap berinvestasi pada obligasi pemerintah. Fenomena ini menyimpan banyak insight penting, khususnya buat kamu yang ingin tetap cermat menghadapi […]
Hai, Sobat Makmur! Perekonomian Indonesia memang masih menunjukkan pertumbuhan, tapi ada sinyal penting yang perlu kita cermati. Asian Development Bank (ADB) memproyeksikan perekonomian Indonesia melambat tahun ini. Salah satu penyebabnya dari tekanan pada kelas menengah, yang selama ini jadi penopang utama ekonomi nasional. Pada artikel ini, Makmur akan mengajak kamu memahami lebih dalam apa yang […]
Hai, Sobat Makmur! Dalam beberapa waktu terakhir, minat masyarakat dalam berinvestasi emas menunjukkan peningkatan yang signifikan. Hal ini tercermin dari antrean panjang di berbagai gerai penjualan logam mulia. Emas menjadi pilihan karena pergerakan harganya yang relatif stabil dan cenderung meningkat dalam jangka panjang, sehingga dapat dijadikan sebagai aset pelindung nilai (safe haven). Namun, emas tentu […]
Hai, Sobat Makmur! Setelah libur Lebaran, pasar saham Indonesia kembali dibuka dengan pergerakan yang volatile. Meskipun IHSG berhasil menguat, investor asing justru terus melanjutkan aksi jualnya. Di saat yang sama, rupiah juga mengalami tekanan akibat ketidakpastian global dan gejolak geopolitik. Kondisi ini membuat investor mempertimbangkan kembali posisi saham apakah masih relevan untuk dipertahankan, atau saatnya […]