Hai, Sobat Makmur! Reksa dana masih menjadi instrumen investasi pilihan investor. Hal ini tercermin dari nilai dana kelolaan alias assets under management (AUM) yang hingga Juni 2024 menyentuh angka Rp787,65 triliun. Jumlah tersebut merupakan total dari dana kelolaan reksa dana dan kontrak pengelolaan dana (KPD). Kali ini, kita akan berkenalan dengan salah satu jenis reksa dana, yakni reksa dana pendapatan tetap, dimana reksa dana ini menjadi jenis reksa dana dengan nilai AUM terbesar saat ini. Yuk disimak!
Secara harfiah, reksa dana pendapatan tetap atau reksa dana fixed income adalah jenis reksa dana yang mengalokasikan dana kelolaannya ke instrumen yang bisa menghasilkan pendapatan secara tetap dan rutin. Dalam hal ini, Manajer Investasi (MI), yang bertindak mengelola dana investor, akan menempatkan setidaknya 80% dana ke instrumen yang menghasilkan pendapatan tetap, seperti surat utang (obligasi). Jenis surat utang yang dimaksud bisa berupa surat utang pemerintah atau surat utang korporasi yang memiliki jatuh tempo lebih dari satu tahun.
Mengutip data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), per Juni 2024 reksa dana pendapatan tetap menjadi jenis reksa dana dengan nilai AUM terbesar, yakni mencapai Rp143,72 triliun. Jumlah ini setara 18,24% dari total dana AUM reksa dana secara keseluruhan. Di urutan kedua ada reksa dana terproteksi dengan AUM senilai Rp109,08 triliun atau setara 13,84%. Sementara di posisi ketiga yakni reksa dana pasar uang sebesar Rp80,77 triliun atau setara 10,25% dari total dana AUM.
Per Juni 2024, jumlah investor reksa dana mencapai 12,31 juta investor atau naik 1,14% dari jumlah investor reksa dana pada periode Mei 2024. Nah, dari angka tersebut, jumlah investor reksa dana pendapatan tetap mencapai 950.599 investor atau yang terbesar kedua setelah investor di reksa dana pasar uang (money market).
Besarnya dana AUM reksa dana pendapatan tetap menunjukkan minat investor berinvestasi di instrumen ini masih tinggi. Tingginya minat berinvestasi di instrumen ini tidak terlepas dari keunggulan dari reksa dana pendapatan tetap.
1. Memberi Return yang Rutin
Ada beberapa reksa dana pendapatan tetap memberikan pendapatan yang tetap secara rutin kepada investor dalam bentuk dividen. Sehingga, instrumen ini dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan pasif atau dana cadangan untuk kebutuhan mendesak. Reksa dana pendapatan tetap juga memberikan return yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan instrumen lain seperti deposito atau reksa dana pasar uang. Hal ini karena reksa dana pendapatan tetap memiliki jangka waktu investasi yang lebih panjang.
2. Fluktuasi yang Cukup Stabil
Penyaluran investasi reksa dana pendapatan tetap sebagian besar ditempatkan pada obligasi atau surat utang yang fluktuasinya cukup stabil. Sehingga, reksa dana pendapatan tetap cocok untuk investor dengan profil risiko moderat atau menengah.
3. Memiliki Likuiditas Tinggi
Keunggulan lain dari reksa dana pendapatan tetap adalah memiliki likuiditas yang tinggi. Artinya, Sobat Makmur dapat dengan mudah melakukan pencairan dana. Proses pencairan dana reksa dana pendapatan tetap bisa selesai dalam kurun waktu singkat, yakni rata-rata 2 sampai 3 hari kerja yang dihitung setelah penjualan unit reksa dana mulai diproses sampai dana masuk ke rekening.
4. Bebas Pajak
Seluruh keuntungan yang didapat dari penjualan reksa dana pendapatan tetap tidak dipotong pajak. Penetapan bebas pajak ini dikarenakan reksa dana tidak termasuk dalam objek pajak. Hal ini tentunya bisa membuat investor mendapatkan keuntungan maksimal dibandingkan dengan produk perbankan atau produk investasi jenis lain. Sebagai perbandingan, untuk bunga deposito dikenakan pajak penghasilan (PPh) mencapai 20%.
Sobat Makmur, setelah mengetahui seluk beluk serta keunggulan reksa dana pendapatan tetap, apakah kamu tertarik untuk berinvestasi di instrumen ini? Jika tertarik, berikut beberapa persiapan yang harus kamu lakukan sebelum membeli reksa dana pendapatan tetap pilihanmu.
Pertama, tetapkan tujuan investasi. Pada umumnya reksa dana pendapatan tetap memiliki jangka waktu antara 1 hingga 3 tahun. Dengan mengacu pada tenor ini, kamu bisa menentukan tujuan investasi yang ingin dicapai dalam kurun waktu tersebut. Misal, mengumpulkan dana untuk berlibur ke luar negeri, menabung untuk membayar uang muka kredit pemilikan rumah (KPR), atau investasi untuk dana pendidikan/sekolah anak.
Kedua, memilih reksa dana yang sesuai. Meski dana investasi akan dikelola manajer investasi, Sobat Makmur perlu memastikan informasi mengenai reksa dana pendapatan tetap yang akan dibeli. Sobat Makmur bisa mencermati prospektus dan juga fund fact sheet yang diterbitkan oleh manajer investasi untuk memantau kinerja, komposisi aset, dan portofolio efek.
Jika tertarik berinvestasi reksa dana, Sobat Makmur bisa mencermati produk reksa dana pendapatan tetap yang dikelola oleh PT Syailendra Capital, yakni Syailendra Pendapatan Tetap Premium dan Syailendra Pendapatan Total Return Kelas A. Kedua reksa dana ini berpotensi memberikan hasil investasi yang optimum melalui investasi pada efek bersifat utang yang memiliki potensi yang cukup besar untuk tumbuh dalam jangka menengah dan panjang.
Sobat Makmur juga bisa memaksimalkan keuntungan dengan berinvestasi reksa dana di Aplikasi Makmur. Sebab, di bulan Agustus ini Makmur menggandeng Syailendra Capital dengan promo Spesial Syailendra dengan Bonus Investasi hingga Rp5.000.000.
Kamu juga bisa memanfaatkan promo-promo Makmur yang tertera pada link di bawah ini untuk mendapatkan keuntungan tambahan dan menemani perjalanan investasimu dalam mencapai tujuan finansial di masa depan.
Link: Promo-Promo di Makmur
Yuk, unduh aplikasi Makmur melalui link di bawah ini dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu.
Perlu diketahui, selain melalui ponsel, kamu juga dapat menggunakan aplikasi Makmur melalui situs web jika ingin berinvestasi menggunakan laptop atau komputer. Silakan klik link di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.
Kamu juga dapat menambah wawasan dengan membaca informasi atau artikel menarik di situs web Makmur. Silakan klik link berikut:
Website:Makmur.id
Editor: Benrik Anthony (bersertifikasi WAPERD dan WMI)
Penulis: Akhmad Sadewa Suryahadi
Hai, Sobat Makmur! Kabar menarik datang dari dunia investasi nasional. Ray Dalio, pendiri Bridgewater Associates sekaligus salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia investasi, kini resmi ditunjuk sebagai dewan penasihat investasi Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara). Penunjukan ini bukan hanya langkah strategis bagi Indonesia, tetapi juga mempertegas komitmen negara dalam memperkuat posisinya […]
Hai, Sobat Makmur! Nilai tukar rupiah tidak hanya menggambarkan stabilitas ekonomi nasional, tetapi juga menunjukkan bagaimana investor global menilai kekuatan fundamental domestik. Dalam beberapa waktu terakhir, rupiah menunjukkan tren pelemahan terhadap United States Dollar (USD), yang tentu perlu dicermati oleh para investor, khususnya dari sisi manajemen risiko nilai tukar. Di artikel ini, Makmur akan mengulas […]
Hai, Sobat Makmur! Pasar keuangan Indonesia sedang mengalami pergerakan yang fluktuatif. Di tengah tekanan global dan ketidakpastian suku bunga, investor asing melakukan aksi jual besar-besaran di pasar saham dan instrumen jangka pendek. Namun menariknya, investor asing tetap berinvestasi pada obligasi pemerintah. Fenomena ini menyimpan banyak insight penting, khususnya buat kamu yang ingin tetap cermat menghadapi […]
Hai, Sobat Makmur! Perekonomian Indonesia memang masih menunjukkan pertumbuhan, tapi ada sinyal penting yang perlu kita cermati. Asian Development Bank (ADB) memproyeksikan perekonomian Indonesia melambat tahun ini. Salah satu penyebabnya dari tekanan pada kelas menengah, yang selama ini jadi penopang utama ekonomi nasional. Pada artikel ini, Makmur akan mengajak kamu memahami lebih dalam apa yang […]
Hai, Sobat Makmur! Dalam beberapa waktu terakhir, minat masyarakat dalam berinvestasi emas menunjukkan peningkatan yang signifikan. Hal ini tercermin dari antrean panjang di berbagai gerai penjualan logam mulia. Emas menjadi pilihan karena pergerakan harganya yang relatif stabil dan cenderung meningkat dalam jangka panjang, sehingga dapat dijadikan sebagai aset pelindung nilai (safe haven). Namun, emas tentu […]
Hai, Sobat Makmur! Setelah libur Lebaran, pasar saham Indonesia kembali dibuka dengan pergerakan yang volatile. Meskipun IHSG berhasil menguat, investor asing justru terus melanjutkan aksi jualnya. Di saat yang sama, rupiah juga mengalami tekanan akibat ketidakpastian global dan gejolak geopolitik. Kondisi ini membuat investor mempertimbangkan kembali posisi saham apakah masih relevan untuk dipertahankan, atau saatnya […]